Pihak berwenang Tunisia hari Jumat (25/12) mengatakan empat diantara 20 migran yang mayatnya ditemukan di pesisir Tunisia setelah perahu yang mereka tumpangi tenggelam, diketahui berada dalam kondisi hamil. Upaya pencarian masih dilakukan untuk menemukan 13 migran lain yang masih hilang.
Sembilan belas dari 20 migran yang tenggelam itu adalah perempuan, ujar Mourad Torki, juru bicara pengadilan di kawasan Sfax, di bagian tengah Tunisia.
Petugas penjaga pantai dan nelayan lokal menemukan sejumlah mayat dan membawa mereka ke tepi pantai, memasukkan ke kantung-kantung mayat dan memindahkannya ke rumah sakit di dekat lokasi di mana para dokter melakukan otopsi.
Empat migran berasil diselamatkan, ujar Torki. Satu orang masih berada dalam pengawasan medis, satu lainnya telah meninggalkan rumah sakit itu.
Perahu, yang berada dalam kondisi buruk dan penuh sesak itu, membawa 37 orang, 3 warga Tunisia dan lainnya dari sub-Sahara Afrika. Di tengah angin kencang dan gelombang tinggi, kapal-kapal penjaga pantai dan para penyelam Angkatan Laut mencari 13 migran lain yang hilang, tetapi hingga hari Jumat (25/12) belum menemukan mayat lain.
Pihak berwenang Tunisia mengatakan telah mencegat beberapa perahu penyelundup migran baru-baru ini, tetapi jumlah mereka yang berupaya menyebrangi laut terus meningkat, terutama diantara kawasan Sfax dan Pulau Lampedusa di Italia.
Perahu-perahu penyelundup migran kerap meninggalkan pesisir Tunisia dan negara tetangganya Libya dengan membawa orang dari seluruh Afrika, termasuk sejumlah warga Tunisia yang melarikan diri dari kesulitan ekonomi berkepanjangan di negaranya. [em/pp]