Militan yang diduga mengendarai sepeda motor menyergap kendaraan yang membawa sejumlah guru di sebuah sekolah kejuruan swasta di Pakistan barat laut. Kejadian tersebut menewaskan empat perempuan dan melukai pengemudi pada Senin (22/2), kata polisi yang dilansir dari Associated Press.
Kepala polisi setempat , hafi Ula Khan Gandapur, mengatakan bahwa serangan itu terjadi di Desa Epi di Mir Ali, Waziristan Utara, bekas wilayah suku di Afghanistan utara.
Polisi mengatakan perempuan yang terbunuh itu dikirim ke desa oleh sekolah kejuruan Bravo Institute of Technology, sebuah sekolah kejuruan swasta di Peshawar, sesuai dengan kesepakatan yang dicapai dengan badan amal Pakistan, Sabawon. Mereka berencana untuk melatih 140 penduduk dalam pekerjaan terampil, yang akan memungkinkan mereka untuk memulai bisnis mereka sendiri.
Arfan Ullah Marwat, juru bicara Sabawon Foundation, mengatakan para perempuan ini bukan karyawannya.
Pengemudi yang terluka, Abdul Khaliq, mengatakan dia melihat penyerang menembak dengan mengendarai dua sepeda motor dan kemudian melarikan diri. Dia mengatakan bahwa dia dipekerjakan oleh Bravo Institute of Technology, Peshawar untuk membawa perempuan tersebut.
Serangan itu menuai kecaman dari para aktivis hak asasi di media sosial, menuntut tindakan cepat terhadap mereka yang bertanggung jawab.
Dalam beberapa bulan terakhir, militan Pakistan telah meningkatkan aktivitas mereka di daerah tersebut, meningkatkan kemungkinan orang takut akan berkumpul kembali di daerah tersebut. yang dulunya merupakan benteng pertahanan Taliban.
Militan juga sering menyerang pasukan Pakistan di bekas wilayah suku yang berbatasan dengan Afghanistan.
Wilayah utara dan selatan Waziristan telah menjadi pangkalan utama bagi militan lokal dan asing sampai militer memastikan keamanan wilayah tersebut pada tahun 2015. [na/ah]