Pemberontak Sunni telah merebut sebuah kota Irak yang berbatasan dengan Suriah, sehingga memudahkan lalu lintas senjata para militan antara kedua negara.
Para pejabat keamanan mengatakan pemberontak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sempalan al-Qada, merebut kota perbatasan Qaim Jumat malam setelah pertempuran sengit. Kantor berita Associated Press mengutip pejabat yang berbicara secara anonim yang mengatakan orang-orang sekarang menyeberang bolak-balik dengan bebas.
Dalam perkembangan lain Sabtu, ribuan pejuang yang setia kepada ulama Syiah Moqtada al-Sadr berbaris dengan senjata melalui jalan-jalan Kota Sadr, Baghdad. Mereka bersumpah untuk melawan ISIS, yang saat ini menguasai sebagian besar Irak utara dan telah bergerak lebih dekat ke ibukota.
Juga pada Jumat, ulama Syiah Irak menyerukan pemerintah baru yang "efektif" guna menghindari "kesalahan masa lalu," sehingga menambah tekanan kepada perdana menteri Nouri al-Maliki yang juga dari kelompok Syiah negara itu,.
Pernyataan oleh Ayatollah Ali al-Sistani itu muncul setelah Presiden AS Barack Obama meminta Maliki untuk membuat agenda yang menyertakan minoritas Irak, Sunni dan Kurdi, atau berisiko mengalami perang saudara.
Pemberontak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sempalan al-Qada, merebut kota perbatasan Qaim Jumat malam setelah pertempuran sengit.
Terkait
Paling Populer
1