Salah seorang korban serangan hari Senin (25/4) telah diidentifikasi sebagai Xulhaz Mannan, editor majalah transgender “Rupban”.
Media lokal melaporkan Mannan adalah pejabat USAID yang juga bekerja sebagai petugas protocol di Kedutaan Besar Amerika di Dhaka. Belum ada pernyataan apapun dari pejabat-pejabat Amerika.
Seorang polisi mengatakan kepada Reuters, tiga penyerang datang ke apartemen Mannan dengan berpura-pura sebagai petugas kurir.
Serangan itu hanya berselang dua hari setelah pembunuhan seorang pakar liberal dan kebebasan berpikir di - kota Rajshahi, Bangladesh barat laut,serangan terbaru dalam serangkaian pembunuhan blogger sekuler dan aktivis liberal.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan hari Senin (25/4), meskipun ISIS mengklaim serangan terhadap pakar berusia 58 tahun itu dengan mengatakan ia dibunuh karena “menyerukan atheisme”. Menteri Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman Khan menolak klaim ini dan berkeras pembunuhan itu merupakan tindakan “militan lokal”.
Meskipun beberapa aktivis berupaya meningkatkan kesadaran dan hak-hak warga dalam beberapa tahun ini, komunitas LGBT masih terus dianiaya di negara yang mayoritas berpenduduk Islam itu. [em]
