Para pejuang Suriah yang didukung oleh Amerika yang bertempur melawan militan ISIS di sebidang tanah terakhir yang mereka kuasai di Suriah mengatakan mereka telah dipaksa untuk memperlambat serangan karena para ekstremis menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Tetapi meskipun melambat, Mustafa Bali, juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dimotori oleh pasukan Kurdi, mengatakan lewat cuitan di Twitter pada hari Senin “bahwa pertempuran untuk merebut kembali Baghuz yang dikuasai oleh ISIS akan segera berakhir.”
SDF melanjutkan serangannya untuk merebut kembali Baghouz Jumat lalu, setelah jeda dua minggu untuk memungkinkan evakuasi warga sipil.
Merebut kembali sebidang tanah itu akan menjadi tonggak penting dalam kampanye empat tahun yang menghancurkan untuk mengakhiri kekhalifahan yang dinyatakan sendiri oleh ISIS itu, yang pernah menguasai wilayah-wilayah luas di Suriah dan Irak.
Bali mengatakan “kami memperlambat serangan” karena sejumlah kecil warga sipil ditahan sebagai perisai manusia. [lt]