Militan di Irak menyergap konvoi tentara yang tidak bertugas dekat satu kota di gurun pasir luas di bagian barat negara itu, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 20 lainnya, kata para pejabat hari Senin.
Mayor Irak, Emad al-Dulaimi, mengatakan serangan itu terjadi malam sebelumnya dekat kota Rutba. Militan tersebut bersenjata senapan penyerang dan roket. Al-Dulaimi menuduhnya kelompok ISIS.
ISIS kemudian pada hari itu mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Pernyataan melalui kantor berita Aamaq yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim 18 tewas dalam penyergapan itu, termasuk dua orang perwira.
ISIS telah melakukan banyak serangan serupa terhadap pasukan Irak dalam beberapa bulan ini untuk mengalihkan perhatian dari pertempuran yang sedang berlangsung antara pasukan Irak dan militan ISIS di Mosul.
Rutba terletak kira-kira 390 kilometer sebelah barat Baghdad di provinsi Anbar yang luas di negara itu. Kota itu adalah kota besar terakhir di jalan menuju perbatasan dengan Yordania.
Pasukan Irak melancarkan operasi militer luas bulan Oktober lalu untuk merebut kembali Mosul, kota kedua terbesar Irak dari militan ISIS. Bagian timur kota itu, yang terbelah dua oleh Sungai Tigris, telah dinyakatakan sama sekali bebas dari ISIS bulan Januari dan sekarang pasukan Irak sedang bertempur untuk memukul mundur ISIS dari seluruh bagian barat, bagian yang berpenduduk lebih padat kota tersebut.
Kantor PBB urusan Koordinasi Masalah Kemanusiaan mengatakan pekan lalu bahwa 493 ribu orang telah mengungsi dari kota itu dan bahwa sebanyak 500 ribu lainnya masih tinggal di bagian barat Mosul yang dikuasai ISIS. [gp]