Para pejabat menyatakan, serangan terhadap kota Dhuluiya, sekitar 180 kilometer sebelah utara ibukota itu dimulai pada Minggu dini hari. Pasukan pemerintah merebut kembali Dhuluiya bulan lalu setelah militan terkait Negara Islam Irak, Suriah dan Sekitarnya (ISIS) menguasai kota itu. Gerakan baru militan yang mengarah ke Baghdad itu tampaknya sedang berlangsung.
Dalam perkembangan lain, parlemen Irak yang mengalami kebuntuan menunda sidangnya hari Minggu (13/7) setelah gagal memilih para kandidat untuk posisi-posisi puncak yang diperlukan bagi pembentukan pemerintahan baru. Para anggota parlemen berencana untuk bertemu lagi hari Selasa.
Utusan khusus PBB untuk Irak Nickolay Mladenov mendesak semua anggota parlemen Irak agar mengambil bagian dalam sidang hari Minggu, dan mengatakan bahwa kegagalan mencapai kemajuan mengenai pembentukan pemerintahan baru Irak bisa menjerumuskan Irak ke dalam kekacauan yang lebih parah.
Hari Sabtu, orang-orang bersenjata menyerbu sebuah gedung apartemen di Baghdad, menewaskan sedikitnya 29 orang, sebagian besar pere
Semalam muncul rekaman audio, diduga rekaman suara mantan deputi Saddam Hussein, diktator Irak yang telah dieksekusi. Pemimpin Naqshbandi Izzat Ibrahim al-Douri memuji gerak maju militan ISIS dan menyerukan digulingkannya pemerintah Baghdad.