Tiga tentara India dan tiga penyerang tewas ketika militan bersenjata menyerbu sebuah pangkalan militer di negara bagian utara, Jammu dan Kashmir, Selasa (29/11) pagi. Serangan terbaru itu tampaknya akan semakin meningkatkan ketegangan antara India dan Pakistan yang hubungannya mencapai titik terendah setelah serangan bulan September terhadap kamp militer India di kawasan Kashmir yang disengketakan.
Tentara dan militan tewas dalam baku tembak yang berlangsung sengit selama beberapa jam setelah militan melemparkan granat dan melepaskan tembakan sembari berusaha memasuki pangkalan Nagrota, sebuah kamp militer penting yang merupakan salah satu dari empat pusat komando India di Kashmir.
Nagrota terletak sekitar 20 kilometer dari Jammu pada jalan raya utama yang menghubungkan dua kota besar Kashmir, Shrinagar dan Jammu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Manish Mehta mengatakan “tembak-menembak terjadi dini hari, situasinya sudah tertangani”
Para militan tampaknya berhasil mengambil posisi di dalam kompleks itu dekat sebuah unit artileri.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Baku tembak juga terjadi ketika pasukan India mengatakan mereka menewaskan tiga militan yang berusaha menyeberang masuk ke India dari perbatasan Pakistan.
Kemarahan meningkat di India karena serangan-serangan teror yang menarget instalasi-instalasi militer dalam beberapa bulan terakhir.
India menuduh Pakistan mendukung dan mendanai teroris yang melancarkan serangan-serangan itu, tuduhan yang dibantah keras oleh Pakistan.
Wakil Menteri Utama Jammu dan Kashmir, Nirmal Singh, menyebut serangan terbaru itu sebagai tanda keputusasaan Pakistan. “India bukan negara yang lemah. India tidak akan menjadi lemah dan kita akan membalas mereka dengan bahasa apapun yang mereka pahami” kata Singh.
Serangan terhadap pangkalan militer itu terjadi setelah selama lima hari tidak terjadi baku tembak lintas perbatasan di sepanjang “garis kontrol” Kashmir itu, sehingga meningkatkan harapan bahwa kedua pihak berupaya meredakan ketegangan.
Di perbatasan Kashmir telah terjadi penembakan senjata berat dan mortir sejak militer India mengatakan pihaknya melancarkan operasi serangan di Pakistan untuk menghancurkan kamp-kamp militan setelah serangan militan terhadap sebuah kamp militer di Uri menewaskan 20 tentara.
Kawasan Himalaya, Kashmir, yang terletak di antara India dan Pakistan diklaim seluruhnya oleh kedua negara.
Hubungan diplomatik juga menjadi dingin, dengan kedua negara saling menuduh diplomat-diplomat satu sama lain melakukan kegiatan mata-mata, dan mengusir mereka.
Sartaj Aziz, penasehat hubungan luar negeri perdana menteri Pakistan, dijadwalkan berkunjung ke India minggu depan untuk menghadiri konferensi regional Asia, tapi pengamat politik mengatakan tidak ada tanda-tanda kedua pihak akan menggunakan kesempatan itu untuk memulai dialog guna meredakan ketegangan.
Menurut pejabat kementerian LN, India sejauh ini tidak ada perundingan bilateral yang dijadwalkan.
Juru bicara kementerian luar negeri, India, Vikas Swarup mengatakan “Sikap kami sangat jelas. Kami akan berdialog dengan Pakistan tapi perundingan dan teror tidak bisa dilakukan bersamaan. Tergantung kepada Pakistan untuk menciptakan situasi yang diperlukan agar dialog bilateral yang kondusif bisa terlaksana”. [my/ds]