Pemberontak dan polisi Irak di provinsi Anbar yang bergejolak mengatakan pemerintah Irak telah kehilangan kendali atas kota Fallujah. Kota tersebut jatuh ke tangan militan al-Qaida setelah pertempuran berhari-hari.
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang terkait al-Qaida dan aktif di kedua negara, telah mengusir polisi keluar dari pusat kota.
Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengatakan militer negara itu tidak akan mundur dari provinsi Anbar sampai mereka "mengenyahkan" militan al-Qaida di sana.
Al-Maiki mengatakan orang-orang provinsi Anbar kini bahu-membahu dengan angkatan bersenjata Irak.
“Ini adalah sikap yang benar dari rakyat Irak. Mereka kembali angkat senjata untuk mengusir anggota al-Qaida. Itu sikap sejati rakyat Irak,” ujarnya.
Pada Jumat, militan al-Qaida mengibarkan bendera mereka di atas gedung-gedung pemerintah di Fallujah, sekitar 60 kilometer sebelah barat Baghdad, dan mendeklarasi negara Islam merdeka.
Saksi mata mengatakan militan memutus aliran listrik di kota itu Jumat malam dan memerintahkan penduduk agar tidak menggunakan generator cadangan.
Departemen Luar Negeri Amerika pada Sabtu mengatakan ISIS menunjukkan "barbarisme terhadap warga sipil" di Fallujah dan ibukota provinsi Anbar, Ramadi. Wakil juru bicara Marie Harf menyatakan Amerika sedang berupaya mendukung "dengan cara apa saja yang mungkin" beberapa suku yang memberontak melawan ISIS.
Seorang wartawan lokal, yang meminta identitasnya tidak disebut karena takut pembalasan, kepada harian The Washington Post mengatakan, polisi dan pasukan lain pemerintah telah meninggalkan Fallujah dan bahwa al-Qaida telah membakar semua bendera nasional Irak.
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang terkait al-Qaida dan aktif di kedua negara, telah mengusir polisi keluar dari pusat kota.
Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengatakan militer negara itu tidak akan mundur dari provinsi Anbar sampai mereka "mengenyahkan" militan al-Qaida di sana.
Al-Maiki mengatakan orang-orang provinsi Anbar kini bahu-membahu dengan angkatan bersenjata Irak.
“Ini adalah sikap yang benar dari rakyat Irak. Mereka kembali angkat senjata untuk mengusir anggota al-Qaida. Itu sikap sejati rakyat Irak,” ujarnya.
Pada Jumat, militan al-Qaida mengibarkan bendera mereka di atas gedung-gedung pemerintah di Fallujah, sekitar 60 kilometer sebelah barat Baghdad, dan mendeklarasi negara Islam merdeka.
Saksi mata mengatakan militan memutus aliran listrik di kota itu Jumat malam dan memerintahkan penduduk agar tidak menggunakan generator cadangan.
Departemen Luar Negeri Amerika pada Sabtu mengatakan ISIS menunjukkan "barbarisme terhadap warga sipil" di Fallujah dan ibukota provinsi Anbar, Ramadi. Wakil juru bicara Marie Harf menyatakan Amerika sedang berupaya mendukung "dengan cara apa saja yang mungkin" beberapa suku yang memberontak melawan ISIS.
Seorang wartawan lokal, yang meminta identitasnya tidak disebut karena takut pembalasan, kepada harian The Washington Post mengatakan, polisi dan pasukan lain pemerintah telah meninggalkan Fallujah dan bahwa al-Qaida telah membakar semua bendera nasional Irak.