Tentara Amerika yang ditukarkan dengan lima tersangka teroris Taliban – Sersan Bowe Bergdahl – mengatakan kepada para pejabat militer Amerika bahwa ia disiksa, dipukuli dan dikurung di kandang ketika ditahan selama hampir lima tahun.
Sumber-sumber Amerika hari Minggu (8/6) mengatakan kepada media bahwa Bowe Bergdahl menyampaikan kepada mereka bahwa dia dihukum setelah dua kali berupaya melarikan diri dari tempat penahanannya di Afghanistan.
Bergdahl dibebaskan pekan lalu oleh Taliban sebagai ganti dibebaskannya lima tahanan yang selama ini ditahan pangkalan militer Amerika di Teluk Guantanamo Kuba. Bergdahl kini sedang dalam perawatan di Jerman.
Pembebasan Bowe Bergdahl – yang sebelumnya disambut baik – kini memicu kontroversi.
Muncul beberapa pertanyaan soal bagaimana Bergdahl bisa berada di tangan Taliban, karena ada seorang teman Bergdahl yang sama-sama berdinas dengannya mengatakan ia justru keluar dari unitnya pada Juni 2009.
Beberapa pengecam mengutuk pembebasan kelima tahanan Taliban itu karena khawatir mereka akan segera melancarkan serangan-serangan baru terhadap Amerika. Kegagalan Presiden Barack Obama mematuhi undang-undang yang mensyaratkan pemberitahuan kepada Kongres terkait pembebasan tahanan-tahanan Guantanamo selambat-lambatnya 30 hari menjelang pembebasan, juga mengundang kecaman.
Belum diketahui secara pasti kapan Bergdahl kembali ke Amerika. Ia belum bicara dengan kedua orang tuanya sejak dibebaskan pekan lalu.
FBI mengatakan sedang menyelidiki telepon dan surat bernanda kebencian yang dikirim kepada kedua orang tua Bergdahl.
Sumber-sumber Amerika hari Minggu (8/6) mengatakan kepada media bahwa Bowe Bergdahl menyampaikan kepada mereka bahwa dia dihukum setelah dua kali berupaya melarikan diri dari tempat penahanannya di Afghanistan.
Bergdahl dibebaskan pekan lalu oleh Taliban sebagai ganti dibebaskannya lima tahanan yang selama ini ditahan pangkalan militer Amerika di Teluk Guantanamo Kuba. Bergdahl kini sedang dalam perawatan di Jerman.
Pembebasan Bowe Bergdahl – yang sebelumnya disambut baik – kini memicu kontroversi.
Muncul beberapa pertanyaan soal bagaimana Bergdahl bisa berada di tangan Taliban, karena ada seorang teman Bergdahl yang sama-sama berdinas dengannya mengatakan ia justru keluar dari unitnya pada Juni 2009.
Beberapa pengecam mengutuk pembebasan kelima tahanan Taliban itu karena khawatir mereka akan segera melancarkan serangan-serangan baru terhadap Amerika. Kegagalan Presiden Barack Obama mematuhi undang-undang yang mensyaratkan pemberitahuan kepada Kongres terkait pembebasan tahanan-tahanan Guantanamo selambat-lambatnya 30 hari menjelang pembebasan, juga mengundang kecaman.
Belum diketahui secara pasti kapan Bergdahl kembali ke Amerika. Ia belum bicara dengan kedua orang tuanya sejak dibebaskan pekan lalu.
FBI mengatakan sedang menyelidiki telepon dan surat bernanda kebencian yang dikirim kepada kedua orang tua Bergdahl.