Kapal-kapal penjaga pantai, pesawat patroli dan armada penangkap ikan China telah menegaskan kembali klaim maritim mereka di dua wilayah yang berjauhan hari Sabtu (6/8), meskipun bulan lalu mahkamah internasional memutuskan bahwa klaim teritorial di Laut China Selatan tidak punya dasar hukum.
Jepang mengajukan protes terhadap China hari Sabtu setelah menyaksikan sedikitnya enam kapal penjaga pantai China dan lebih dari 200 kapal penangkap ikan dekat Kepulauan Senkaku yang dikontrol Jepang. China juga mengklaim kepulauan itu, yang disebutnya Diaoyu.
Kapal-kapal China diperbolehkan beroperasi di kawasan itu, tetapi jumlah yang besar hari Sabtu meningkatkan kekhawatiran.
Kementerian Luar Negeri Jepang menuntut agar kapal-kapal itu meninggalkan wilayah itu, menyatakan bahwa tiga dari kapal-kapal penjaga pantai itu dilengkapi dengan senjata artileri.
Beijing merespon dengan menegaskan kembali sikapnya yaitu bahwa kepulauan itu merupakan “wilayah China.”
Pada hari yang sama, China mengumumkan bahwa negaranya telah mengadakan patroli udara tempur di atas Laut China Selatan yang disengketakan untuk meningkatkan kemampuan tempurnya.
Angkatan Udara tidak merincikan kapan latihan itu diadakan, tetapi kantor berita Xinhua melaporkan beberapa jenis pesawat termasuk pesawat pembom dan pesawat tempur lepas landas dari sejumlah bandara. [vm]