Menjelang perayaan hari jadi militer, Kamis (1/8), Tentara Pembebasan Rakyat China Garnisun Hong Kong menguggah video berdurasi tiga menit di akun media sosial resminya, yang memperlihatkan para tentara terjun dari helikopter, seraya mengacungkan senapan penembak jitu, dan dalam salah satu sekuens, tampak melemparkan gas air mata ke arah massa yang berpakaian seperti warga sipil.
Bagian dari rekaman tersebut, yang berjudul “latihan anti huru-hara” memperlihatkan tentara bersenjata dengan perlengkapan anti huru-hara melemparkan gas air mata dan menembakkan meriam air dalam sebuah adegan yang sangat mirip dengan situasi sekarang ini di Hong Kong, di mana polisi telah menggunakan gas air mata, semprotan merica dan peluru karet untuk mengatasi demonstran prodemokrasi.
Sebagian dari warga sipil yang menjadi target yang diperlihatkan dalam video militer itu mengenakan helm dan penutup wajah, mirip yang dikenakan para demonstran yang turun ke jalan-jalan Hong Kong dalam jumlah ratusan ribu selama dua bulan ini.
Para tentara dalam video itu membawa spanduk peringatan berwarna merah yang bertulisan “Berhenti Menyerang atau Kami Gunakan Kekerasan.” Spanduk yang sama digunakan dalam beberapa pekan ini oleh polisi Hong Kong terhadap demonstran. Pada akhir latihan, tentara tampak membawa pergi sejumlah warga sipil yang diborgol. Sementara itu, polisi Hong Kong menangkap 44 orang pekan ini atas tuduhan melakukan huru-hara, yang diancam dengan hukuman penjara maksimal 10 tahun. [uh/lt]