Sedikitnya 55 orang tewas dan lebih dari 65.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di FIlipina Selatan, sementara puluhan sandera tetap berada di tangan pemberontak Muslim. Bentrokan antara pasukan pemerintah dan anggota Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) terus berlangsung di wilayah tersebut, dan telah memasuki hari ketujuh.
Sekitar seratus gerilyawan terkait MNLF yang menyandera puluhan orang selama sepekan di Zamboanga, telah tewas atau ditahan dalam operasi militer untuk merebut kembali desa-desa pesisir yang dikuasai pemberontak Muslim.
Menteri Dalam Negeri Mar Roxas dan para pejabat lain mengatakan, pasukan pemerintah terus melancarkan serangan hari Minggu (15/9) sementara berusaha untuk tidak mencederai sejumlah warga yang masih disandera pemberontak Front Pembebasan Nasional Moro di pinggir kota Zamboanga.
Menurut para pejabat, sekurang-kurangnya 51 pemberontak tewas dan 42 lainnya ditahan. Enam orang polisi dan tentara, dan empat warga desa juga tewas.
Juru bicara tentara, Letkol Ramon Zagala mengatakan, tentara telah merebut kembali beberapa wilayah pemberontak, dan terus mendesak ke desa-desa yang masih dikuasai lebih dari 100 orang pemberontak.
Sekitar seratus gerilyawan terkait MNLF yang menyandera puluhan orang selama sepekan di Zamboanga, telah tewas atau ditahan dalam operasi militer untuk merebut kembali desa-desa pesisir yang dikuasai pemberontak Muslim.
Menteri Dalam Negeri Mar Roxas dan para pejabat lain mengatakan, pasukan pemerintah terus melancarkan serangan hari Minggu (15/9) sementara berusaha untuk tidak mencederai sejumlah warga yang masih disandera pemberontak Front Pembebasan Nasional Moro di pinggir kota Zamboanga.
Menurut para pejabat, sekurang-kurangnya 51 pemberontak tewas dan 42 lainnya ditahan. Enam orang polisi dan tentara, dan empat warga desa juga tewas.
Juru bicara tentara, Letkol Ramon Zagala mengatakan, tentara telah merebut kembali beberapa wilayah pemberontak, dan terus mendesak ke desa-desa yang masih dikuasai lebih dari 100 orang pemberontak.