Tiga roket Katyusha menghantam sebuah sektor militer tidak jauh dari Bandara Internasional Baghdad, Rabu (6/5), namun tidak menjatuhkan korban, kata militer Irak.
Pasukan keamanan Irak belakangan mengetahui roket-roket itu diluncurkan dari kawasan al-Barkiya. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, AS sering menuding milisi dukungan Iran mendalangi serangan seperti itu.
Seorang pejabat keamanan Irak mengatakan, salah satu roket itu menghantam pangkalan pasukan Irak; sebuah roket lain menghantam kamp Cropper yang pernah menjadi penjara yang dioperasikan AS; dan lainnya menghantam pangkalan pasukan AS.
Serangan itu berlangsung beberapa jam menjelang sidang parlemen yang akan melangsungkan pemungutan suara mengenai kabinet usulan PM baru Mustafa al-Kadhimi.
Sidang itu merupakan yang pertama kali diadakan sejak Irak memberlakukan pembatasan sosial berskala nasional untuk menghentikan penyebaran virus corona. Menjelang sidang Rabu sore, kursi-kursi parlemen diatur sedemikian rupa untuk menciptakan jarak aman antara sesama anggota. Para legislator pun akan diminta mengenakan masker wajah dan sarung tangan. Sebelum memasuki gedung parlemen, mereka juga akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh,
Setelah berpekan-pekan melakukan perundingan dan perubahan susunan menteri untuk mengakomodasi keinginan blok-blok politik, kabinet al-Kadhimi diyakini akan disetuju parlemen. Al-Kadhimi sendiri menjadi kandidat PM ke-tiga yang dipilih sejak PM Adel Abdul-Mahdi mengundurkan diri Desember lalu. [ab/uh]
