Beberapa pejabat dan aktivis HAM hari Selasa (1/1) mengatakan militer Somalia telah mengeksekusi enam militan Al Shabab tanpa proses pengadilan.
“Keenam laki-laki itu telah dipenjara sedikitnya lima bulan. Mereka merupakan bagian dari unit pembunuhan Al Shabab. Salah seorang diantara mereka tertangkap tangan ketika membunuh seorang tentara pemerintah dan penangkapannya memicu penangkapan lima orang lainnya, dan akhirnya kami mengeksekusi mereka,” ujar Farah Mohamed Turba, seorang komandan militer Somalia kepada VOA.
Keenam militan itu dieksekusi hari Minggu (30/12) oleh regu tembak di kota Bardhere, sekitar 300 kilometer barat daya Mogadishu.
Bardhere adalah kota pertanian yang penting, yang pernah menjadi benteng utama Al Shabab di kawasan itu. Kelompok itu kehilangan kendali atas wilayah itu ketika diserbu pasukan Ethiopia tahun 2015.
Keluarga mereka yang dieksekusi dan berhasil dihubungi VOA, menggambarkan insiden itu sebagai “eksekusi final” yang dilakukan pasukan militer tanpa pengadilan yang adil.
Turba mengatakan militer mengikuti perintah menteri pertahanan Somalia. “Ketika militan membunuh dua jendral senior Somalia dalam suatu ledakan baru-baru ini, komandan militer dan menteri pertahanan mengatakan seluruh militan Al Shabab seharusnya dibunuh,” ujar Turba.
Belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan atau panglima Tentara Nasional Somalia tentang eksekusi terbaru ini. (em)
