Misi angkatan laut Amerika yang kedua ke Laut China Selatan yang disengketakan dalam enam pekan ini memberi indikasi Presiden Donald Trump sedang meningkatkan tekanan terhadap Beijing setelah masa menunggu untuk melihat, yang menguntungkan saingan-saingan maritim China di Asia Tenggara.
Tetapi China sudah siap untuk suatu peranan Amerika, para analis yakin. China telah menjadi kekuatan yang dominan di laut selama 10 tahun terakhir dan diperkirakan akan menjawab langkah Amerika itu dengan meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara-negara Asia Tenggara yang menentang perluasan maritim Beijing.
"Pemerintah Amerika akan terus berusaha mengimbangi kekuatan China di laut seluas 3,5 juta kilometer persegi itu dengan kapal-kapal angkatan laut yang melintasinya atas nama kebebasan navigasi,” kata Andrew Yang, dari pusat pengkajian Chinese Council of Advanced Policy Studies di Taiwan.
Trump telah mengesampingkan masalah maritim sejak April dalam usaha memperoleh pertolongan China untuk menghentikan program misil Korea Utara tetapi kemungkinan tidak memperoleh apa yang ia perkirakan. [gp]