Temuan yang dirilis Rabu itu mengukuhkan penyelidikan sebelumnya oleh Badan Keamanan Belanda (DSB) yang menyimpulkan bahwa pesawat Malaysia Airlines Nomor Penerbangan MH17 ditembak jatuh misil Buk buatan Rusia, sebuah tuduhan yang dibantah Rusia.
Para penyelidik mengatakan, ada bukti meyakinkan bahwa wilayah dari mana misil itu ditembakkan dikontrol oleh para pejuang pro-Rusia.
Penyelidikan sebelumnya mengindentifikasi sebuah kawasan seluas 320 kilometer persegi sebagai lokasi peluncuran roket itu. Penyelidikan tersebut tidak secara terang-terangan mengatakan pihak mana yang meluncurkan roket itu, meskipun diketahui bahwa kawasan itu dikuasai separatis yang memerangi pasukan Ukraina.
Dalam sebuah langkah yang ditujukan untuk menepis hasil temuan baru penyelidikan itu, Rusia, Rabu, mengatakan, data radarnya membuktikan bahwa tidak ada roket yang ditembakkan dari dalam kawasan yang dikuasai separatis pro-Rusia di Ukraina.
Pada sebuah konperensi pers melalui telepon, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, radar Rusia mengidentifikasi semua objek terbang di atas wilayah pemberontak, dan tidak menemukan adanya roket.
Seluruh 298 penumpang pesawat itu tewas setelah pesawat itu meledak di udara dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. [ab/as]