Tautan-tautan Akses

Modi Mendesak “Konsensus” untuk Parlemen India Pasca Pemilu


Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara kepada media saat ia tiba untuk menghadiri hari pertama sidang Parlemen Lok Sabha ke-18 di New Delhi, India, Senin, 24 Juni 2024. (AP)
Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara kepada media saat ia tiba untuk menghadiri hari pertama sidang Parlemen Lok Sabha ke-18 di New Delhi, India, Senin, 24 Juni 2024. (AP)

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengajukan sebuah konsensus pada Senin (24/6) terhadap pihak oposisi yang kuat, bersamaan dengan pembukaan parlemen, setelah kemunduran hasil pemilu yang memaksa dia membentuk sebuah pemerintahan koalisi, untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Pra peninjauan rencana Modi untuk masa jabatan ketiga ini diperkirakan dilakukan pada sesi pertama itu, yang akan berlangsung hingga 3 Juli. Pada sesi yang sama, tampaknya akan terjadi juga penunjukan secara resmi Rogul Gandhi sebagai pemimpin oposisi – sebuah jabatan yang kosong sejak 2014.

Dua periode pertama masa jabatan Modi, setelah kemenangan besar bagi sayap kanan partai Bharatiya Janata, memungkinkan pemeritahannya membentuk undang-undang melalui parlemen dengan sedikit perdebatan saja.

Namun saat ini, para analis memperkirakan bahwa Modi yang berusia 73 tahun akan memoderasi agenda-agenda Hindu-nasionalisnya, untuk menenangkan mitra koalisinya, dengan lebih berfokus pada infrastruktur, kesejahteraan sosial dan reformasi ekonomi.

Perdana Menteri India Narendra Modi menyapa saat pembukaan manifesto pemilu partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata di New Delhi, India, 14 April 2024. (AP)
Perdana Menteri India Narendra Modi menyapa saat pembukaan manifesto pemilu partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata di New Delhi, India, 14 April 2024. (AP)

“Untuk mengelola negara ini, sebuah konsensus adalah sangat penting,” kata Modi dalam sebuah pidato beberapa saat sebelum memasuki parlemen, mendesak pihak oposisi untuk memberikan peran yang konstruktif.

“Rakyat mengharapkan perwakilan mereka untuk memperdebatkan dan mendiskusikan persoalan-persoalan yang penting bagi negara ini, mereka tidak mengharapkan gangguan atau rintangan dalam proses parlemen,” kata dia.

“Rakyat menginginkan substansi, bukan slogan-slogan,” tambah dia lagi.

Modi memimpin para anggota parlemen dalam pengambilan sumpah – ketika pendukungnya yang bersorak-sorai sambil menggebrak meja mereka sebagai bentuk dukungan, dan para anggota oposisi melambaikan lembar konstitusi sebagai bentuk protes.

Dia mengatakan bahwa dia “bangga bisa mengabdi kepada” India.

Menteri Hubungan Parlemen, Kiren Rijiju pada Senin mendesak untuk sebuah “sesi yang damai dan produktif”, tetapi media India menyatakan bahwa mereka memperkirakan adanya debat langsung dengan oposisi yang jauh lebih kuat.

“Semua siap untuk berdebat”, salah satu tajuk di Hindustan Time pada Senin.

“Oposisi yang Bangkit Kembali akan Mendorong Pemerintah”, tulisan Indian Express di halaman depan.

Rahul Gandhi, 54 tahun, membalikkan perkiraan para analis dengan membantu partai Kongress yang dia pimpin memperoleh kursi hampir dua kali lipat di parlemen, yang menjadi hasil terbaiknya sejak Modi menyapu tampuk kekuasaan satu dekade yang lalu.

Gandhi adalah keturunan dari sebuah dinasti yang mendominasi politik India selama beberapa dekade dan merupakan anak, cucu dan cicit dari mantan perdana menteri, yang diawali dari pemimpin kemerdekaan, Jawaharlal Nehru.

Aturan parlemen mensyaratkan pemimpin oposisi dari sebuah partai yang menguasai setidaknya 10 persen jumlah anggota parlemen dari 543 kursi di majelis rendah.

Posisi inikosong selama 10 tahun, karena dua hasil pemilu yang suram bagi Kongress – yang pernah menjadi partai dominan di India – membuat mereka berada di bawah ambang batas itu. [ns/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG