Kepada pengunjung hari Selasa (13/12), perusahaan pengelola Eiffel, SETE, meminta maaf dan mengatakan bahwa perundingan sedang berlangsung antara manajemen dan staf untuk mencapai solusi yang memungkinkan menara, simbol kota Paris, itu dibuka kembali.
Menurut seorang pejabat perusahaan, serikat buruh memutuskan melakukan aksi mogok setelah tidak dicapai kesepakatan mengenai gaji dan kondisi kerja dalam pertemuan hari Selasa.
Pemogokan terjadi selagi Paris sedang kesulitan menghidupkan kembali pariwisata setelah serangkaian serangan mematikan dan banjir yang melanda tahun ini, serta kekerasan protes buruh dan polusi udara.
Menara Eiffel, monumen abad ke-19, menjadi tujuan jutaan pengunjung dari seluruh dunia setiap tahun. Banyak dari mereka naik sampai ketinggian 276 meter untuk menikmati pemandangan menakjubkan kota Paris, yang disebut City of Light. [ka/ds]
