Pihak berwenang di Moskow telah mencabut beberapa restriksi terkait virus corona, termasuk penutupan bar, restoran dan kelab malam hingga larut malam, dengan menyebut alasan situasi kesehatan yang membaik.
Mulai Rabu (27/1), bisnis tidak lagi diwajibkan membuat sedikitnya 30 persen karyawan mereka bekerja dari jarak jauh, tulis Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin di blognya, dengan mengatakan “situasi berkenaan dengan penyebaran infeksi virus corona terus membaik” di kota itu.
“Dalam kondisi seperti ini, tugas kamilah untuk menciptakan kondisi bagi kemungkinan pemulihan ekonomi tercepat,” tulis Sobyanin.
Larangan rapat umum besar-besaran dan kewajiban mengenakan masker di toko-toko dan transportasi umum masih diberlakukan. Ia mengatakan langkah-langkah yang mewajibkan kuliah jarak jauh bagi mahasiswa akan ditinjau pada 6 Februari.
Rusia, yang memiliki jumlah kasus COVID-19 keempat terbanyak di dunia, telah memilih untuk tidak memberlakukan kembali lockdown ketat sementara gelombang epidemi menyapu seluruh Eropa pada musim gugur lalu.
Sobyanin mengatakan bahwa sepanjang pekan lalu, kota berpenduduk lebih dari 12 juta orang itu mencatat rata-rata 2.000-3.000 infeksi baru per hari, suatu penurunan tajam dari sekitar 7.000 infeksi yang dilaporkan pada puncak gelombang epidemi musim gugur lalu. Ia menambahkan bahwa separuh tempat tidur di rumah sakit khusus pasien virus corona kini kosong untuk pertama kalinya sejak Juni.
Pada 27 Januari, otoritas kesehatan Rusia melaporkan 17.741 kasus baru, termasuk 1.837 di Moskow, membuat totalnya mendekati 3.775.000 sejak pandemi bermula.
Catatan kematian di seluruh negara itu bertahan pada 71.076, tetapi angka tersebut diyakini jauh lebih tinggi karena pihak berwenang yang tidak melaporkannya. Rusia meluncurkan program vaksinasinya awal bulan ini, membuat vaksin Sputnik V yang dikembangkan di dalam negeri tersedia bagi seluruh warga negaranya. [uh/ab]