Moskow mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 yang dinamakan ‘Sputnik V’ di 70 klinik pada hari Sabtu (5/12). Gugus tugas virus corona mengatakan aksi tersebut menandai vaksinasi massal pertama Rusia dalam menghadapi perang melawan Covid-19.
Reuters mengutip satuan tugas tersebut melaporkan vaksin buatan Rusia pertama-tama akan diberikan untuk dokter, pekerja medis, guru dan pekerja sosial karena mereka memiliki risiko tertinggi terjangkit virus tersebut.
Moskow, pusat wabah virus corona di Rusia, mencatat 7.993 kasus baru dalam semalam, naik dari 6.868 sehari sebelumnya dan jauh di atas penghitungan harian sekitar 700 pada awal September.
“Dalam lima jam pertama, 5.000 orang mendaftar untuk divaksin - guru, dokter, pekerja sosial, mereka yang saat ini mempertaruhkan kesehatan dan nyawa mereka paling banyak,” tulis Wali Kota Sergei Sobyanin di situs pribadinya pada hari Jumat (5/12)
Penerima vaksin dibatasi hingga usia 60 tahun. Orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu, wanita hamil dan mereka yang menderita penyakit pernapasan dalam dua minggu terakhir dilarang mendapatkan vaksinasi.
Rusia telah mengembangkan dua vaksin Covid-19, Sputnik V yang didukung oleh Dana Investasi Langsung Rusia dan satu lagi yang dikembangkan oleh Institut Vektor Siberia, dengan uji coba terakhir untuk keduanya belum selesai.
Para ilmuwan telah menyuarakan keprihatinan mereka atas kecepatan kerja Rusia dan kebijakan pemerintah dalam meluncurkan program vaksinasi massal sebelum tuntasnya uji coba secara penuh. Uji coba dibutuhkan untuk menguji keamanan dan keampuhan vaksin tersebut.
Vaksin Sputnik V diberikan dalam dua suntikan, dengan dosis kedua diharapkan diberikan 21 hari setelah suntikan pertama.
Moskow menutup semua tempat umum termasuk taman dan kafe, kecuali untuk pengiriman, pada akhir Maret. Namun, restriksi mulai dilonggarkan mulai pertengahan Juni.
Rusia secara keseluruhan melaporkan 28.782 infeksi baru pada hari Sabtu (5/12), penghitungan harian tertinggi, mendorong total nasional menjadi 2.431.731. Angka tersebut menjadikan Rusia sebagai negara keempat tertinggi kasus Covid-19 di dunia. [ah]