Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia hari Kamis (12/4) mengatakan Rusia tidak akan mempercayai penyelidikan atas peracunan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya Yulia, kecuali mendapat akses ke semua materi yang terkait.
Badan pengawas senjata kimia internasional hari Kamis mengkonfirmasi temuan Inggris bahwa Skripal diracun dengan racun saraf. Inggris meminta pertemuan OPCW minggu depan untuk membahas hasil laporan organisasi itu.
Temuan itu muncul setelah Yulia Skripal menolak bantuan Kedutaan Besar Rusia sementara ia dalam pemulihan di tempat yang dirahasiakan. Yulia, 33, diizinkan keluar dari rumah sakit awal pekan ini, tetapi pemulihan ayahnya yang berusia 66 tahun lebih lambat.
Menanggapi pernyataan Yulia Skripal, Maria Zakharova hari Kamis mengatakan bahwa Skripal diisolasi secara paksa. [my/al]