Mumi seorang perempuan Mesir yang hamil muda ditemukan sejumlah ilmuwan di Universitas Warsawa.
Penemuan itu merupakan bagian dari Proyek Mumi Warsawa di Universitas Warsawa, yang telah melangsungkan riset sejak tahun 2015. Dalam penelitiannya, para ilmuwan secara keseluruhan melakukan 250.000 kali CT scan. Mumi perempuan hamil itu merupakan temuan terbaru dari mumi-mumi yang ditemukan dan dianalisa semasa penelitian itu.
Namun demikian para ilmuwan menyimpan informasi tentang temuan rahasia itu, bahkan dari anggota keluarga mereka sendiri.
“Mumi ini telah berganti kelamin tiga kali karena ketika ia tiba di Warsawa tahun 1826, awalnya diperkirakan sebagai mumi perempuan,” ujar Dr. Wojciech Ejsmond, arkeolog dari Akademi Ilmiah Polandia kepada televisi swasta TVN24.
“Lalu pada tahun 1920an, sebuah prasasti hieroglif di sebuah sarkofagus menunjukkan mumi ini adalah laki-laki, seorang pendeta bernama Hor-Jehuti yang hidup pada abad pertama sebelum Masehi,” ujar Dr. Ejsmond.
Tahun 2016, pakar di Proyek Mumi Warsama mendapati bahwa mumi yang diberi nama pendeta Hor-Djehuti itu sebenarnya adalah tubuh perempuan. Hal ini diketahui setelah digunakannya pemindai modern CT scan, karena mumi ini masih lengkap maka perban yang menyelimutinya tidak dicopot demi tujuan penelitian.
Tim peneliti kemudian mulai menganalisa hasil pemindaian dan juga foto-foto ronsen secara lebih mendalam. Saat itulah dimungkinkan untuk melihat seluruh janin secara lebih rinci.
“Ketika kami melihat apa yang ada di panggul yang lebih kecil, seperti apa bentuknya, kami mulai curiga bahwa itu adalah janin. Ini tidak saja merupakan kejutan besar bagi kami, tetapi juga kebahagiaan yang sangat luar biasa karena kami tahu ini unik. Tidak akan ada mumi kedua seperti ini,” ujar Marzena Ozarek-Szilke, koordinator proyek ini pada TVN24.
Untuk saat ini diketahui bahwa janin itu berada dalam posisi embrio. Jenis kelaminnya belum diketahui. Para peneliti berencana melakukan kajian tambahan atas mumi perempuan hamil itu. [em/lt]