Sebuah museum di Swiss mengatakan akan menerima koleksi yang tak ternilai harganya berupa karya seni yang lama disembunyikan dari seorang warga Jerman yang hidup menyendiri. Harta karun itu termasuk karya seni yang dijarah oleh Nazi dari para orang-orang Yahudi.
Christoph Schaeublin dari Museum Seni Bern, Swiss hari Senin (24/11) di Berlin, Jerman mengatakan museumnya akan menerima koleksi itu, tapi akan bekerja untuk memastikan bahwa setiap seni yang diambil paksa oleh Nazi dari orang-orang Yahudi akan dikembalikan.
Pemerintah Jerman pada tahun 2012 menyita lebih dari 1.200 barang dari apartemen Cornelius Gurlitt di Munich sementara menyelidiki sebuah kasus perpajakan.
Gurlitt, yang meninggal pada bulan Mei dalam usia 81 tahun, adalah anak dari seorang pedagang seni ditugaskan oleh Adolf Hitler untuk membantu menjarah karya-karya seni besar dari berbagai museum dan kolektor Yahudi. Banyak di antara kolektor Yahudi meninggal di kamar gas Nazi.
Koleksi tersebut meliputi lukisan dan sketsa oleh Picasso, Monet, Chagall dan para maestro lainnya.
Gurlitt tidak dikenai dakwaan melakukan kejahatan, tetapi Jerman menyita semua barang seni yang disembunyikannya.
Kantor berita Perancis (AFP) mengatakan Gurlitt marah dengan perlakuan yang diterimanya dari Jerman, sehingga mendorongnya untuk menetapkan dalam surat wasiatnya bahwa koleksi itu tidak boleh diberikan kepada museum Jerman, melainkan kepada museum Swis itu.
The World Jewish Congress (Kongres Yahudi Sedunia) mengatakan menjelang pengumuman hari Senin bahwa Museum Seni Bern itu seharusnya tidak menerima koleksi tersebut, dan mengatakan langkah itu “akan membuka kotak Pandora dan menyebabkan tuntutan hukum."
Salah seorang sepupu Gurlitt mengatakan ia mempersoalkan kewarasan pikiran Gurlitt ketika ia menulis surat wasiat tersebut, sehingga membuatnya tidak pasti apakah Museum Bern itu dapat segera menguasai koleksi tersebut.