Elon Musk, Selasa (20/12) mengatakan ia berencana tetap menjadi CEO Twitter sampai ia dapat menemukan seseorang yang bersedia menggantikan posisinya itu.
Pengumuman Musk itu muncul setelah jutaan pengguna Twitter memintanya untuk mengundurkan diri dalam jajak pendapat tidak ilmiah yang ia buat sendiri dan ia janjikan akan dipatuhi hasilnya.
"Saya akan mundur sebagai CEO sesegera saya menemukan seseorang yang cukup konyol untuk menerima pekerjaan itu!” cuit Musk. “Setelah itu, saya hanya akan memimpin tim perangkat lunak dan server.”
Sejak mengambil alih Twitter yang berbasis di San Francisco pada akhir Oktober lalu, kepemimpinan Musk sebagai CEO telah ditandai dengan peraturan dan kebijakan yang kerap ditarik atau diubah dengan segera setelah diumumkan kepada publik. Ia juga menjauhi beberapa investor di perusahaan mobil listriknya, Tesla, yang khawatir Twitter menyita terlalu banyak perhatiannya.
Beberapa tindakan Musk telah membuat para pengiklan Twitter cemas dan pengguna menutup akun. Tindakan itu di antaranya memberhentikan setengah dari pegawai Twitter, melepas kontrak moderator konten dan membubarkan dewan penasihat kepercayaan dan keamanan yang dibentuk perusahaan itu pada tahun 2016 untuk mengatasi ujaran kebencian, eksploitasi anak, bunuh diri, menyakiti diri sendiri, dan berbagai masalah lain di platform tersebut.
Musk, yang juga memimpin perusahaan roket SpaceX, sebelumnya mengakui sulitnya menemukan seseorang untuk mengambil alih posisi CEO Twitter.
Sewaktu berkelakar dengan para pengikutnya di Twitter pada Minggu lalu, ia mengatakan orang yang menggantikannya “pasti sangat suka rasa sakit” untuk menjalankan perusahaan yang katanya “telah berada di jalur cepat menuju kebangkrutan.”
“Tak seorang pun menginginkan pekerjaan yang dapat benar-benar membuat Twitter tetap hidup. Tidak ada pengganti,” cuit Musk.
Musk masih mempertahankan pengaruh besar atas platform itu sebagai pemiliknya. Ia memecat dewan direksi Twitter tidak lama setelah ia mengambil alih perusahaan itu. [uh/ab]
Forum