Myanmar menentang sebuah laporan bahwa Amerika akan menurunkan peringkat negara itu ke level terendah dalam indeks perdagangan manusia.
Menempatkan Myanmar bersama Iran, Korea Utara dan Suriah, yakni negara-negara pelanggar terburuk dalam perdagangan manusia, merupakan suatu kesalahan menurut seorang pejabat pemerintah di Naypyitaw.
Pekan ini, Departemen Luar Negeri Amerika akan merilis laporan tahunan mengenai perdagangan manusia, Trafficking in Persons (TIP) dan Myanmar kemungkinan turun ke kelompok terendah, Tingkat 3.
Kantor berita Reuters, hari Selasa, yang mengutip sumber-sumber di Washington dan Bangkok, melaporkan peringkat Myanmar akan diturunkan untuk mendorong negara itu agar berbuat lebih banyak untuk mengekang penggunaan tentara anak-anak dan kerja paksa di tengah-tengah berlangsungnya penganiayaan yang terus meluas terhadap Muslim Rohingya di negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha itu.
"Tentu saja kami akan kecewa karena kami telah bekerja dengan semua pihak untuk memperbaiki situasi,” ujar Aung Lin, sekretaris permanen di Kementerian Luar Negeri Myanmar, kepada VOA.
Pejabat itu menambahkan bahwa meskipun ia telah melihat laporan berita bahwa Myanmar menghadapi penurunan peringkat dalam daftar TIP, sejauh ini belum ada pemberitahuan resmi dari Amerika Serikat.
Para diplomat di Kedutaan Besar AS di Yangon, hari Selasa mengatakan mereka tidak akan memberikan komentar sebelum laporan itu dirilis. [lt]
