WASHINGTON —
Lembaga antariksa Amerika, NASA, menyatakan bahwa kajian lebih jauh menunjukkan bahwa asteroid bukan lagi ancaman yang akan menghantam Bumi pada 20 tahun mendatang.
Para astronom melihat asteroid tersebut saat ia melewati Bumi pada Rabu (9/1) dari jarak yang relatif aman yaitu 9 juta mil (sekitar 14,5 juta kilometer). Mereka menghitung kembali trayektori batu antariksa tersebut dan yakin bahwa asteroid tidak akan menghantam Bumi pada 13 April 2036 seperti yang ditakutkan sebelumnya.
Berukuran lebih dari 1.060 kaki (323 meter), batu yang disebut Apophis itu dapat menimbulkan kerusakan besar pada daerah yang terhantam dan barangkali dapat menyebabkan tsunami. Namun ukurannya tidak sebesar itu untuk dapat memicu kemusnahan di muka Bumi.
Salah satu teori yang menonjol mengenai kemusnahan dinosaurus dan spesies-spesies lain 65 juta tahun yang lampau memperkirakan adanya meteorit berukuran 6 mil yang menghantam Bumi dan menghamburkan sejumlah besar debu ke udara, membuat planet ini dingin dan gelap.
Sekitar sembilan tahun lalu, ketika para astronom pertama kali melihat Apophis, mereka memperkirakan ada 2,7 persen batu tersebut akan jatuh ke Bumi. Kemudian kemungkinan tersebut diturunkan menjadi 1 berbanding 250.000.
Sekarang, kemungkinan itu sudah diabaikan.
"Tidak ada kemungkinan asteroid besar jatuh pada 2036,” ujar Donald Yeomans, manajer Program Obyek Dekat Bumi di NASA.
“Itulah sebabnya kita melacak asteroid tersebut supaya bisa yakin mereka tidak akan mendekat dengan jarak yang berbahaya.”
Yeomans mengatakan bahwa asteroid itu, dengan nama yang diambil dari ular jahat dalam mitologi Mesir, tidak akan lebih dekat daripada 19.400 mil dari Bumi. (AP/Seth Borenstein)
Para astronom melihat asteroid tersebut saat ia melewati Bumi pada Rabu (9/1) dari jarak yang relatif aman yaitu 9 juta mil (sekitar 14,5 juta kilometer). Mereka menghitung kembali trayektori batu antariksa tersebut dan yakin bahwa asteroid tidak akan menghantam Bumi pada 13 April 2036 seperti yang ditakutkan sebelumnya.
Berukuran lebih dari 1.060 kaki (323 meter), batu yang disebut Apophis itu dapat menimbulkan kerusakan besar pada daerah yang terhantam dan barangkali dapat menyebabkan tsunami. Namun ukurannya tidak sebesar itu untuk dapat memicu kemusnahan di muka Bumi.
Salah satu teori yang menonjol mengenai kemusnahan dinosaurus dan spesies-spesies lain 65 juta tahun yang lampau memperkirakan adanya meteorit berukuran 6 mil yang menghantam Bumi dan menghamburkan sejumlah besar debu ke udara, membuat planet ini dingin dan gelap.
Sekitar sembilan tahun lalu, ketika para astronom pertama kali melihat Apophis, mereka memperkirakan ada 2,7 persen batu tersebut akan jatuh ke Bumi. Kemudian kemungkinan tersebut diturunkan menjadi 1 berbanding 250.000.
Sekarang, kemungkinan itu sudah diabaikan.
"Tidak ada kemungkinan asteroid besar jatuh pada 2036,” ujar Donald Yeomans, manajer Program Obyek Dekat Bumi di NASA.
“Itulah sebabnya kita melacak asteroid tersebut supaya bisa yakin mereka tidak akan mendekat dengan jarak yang berbahaya.”
Yeomans mengatakan bahwa asteroid itu, dengan nama yang diambil dari ular jahat dalam mitologi Mesir, tidak akan lebih dekat daripada 19.400 mil dari Bumi. (AP/Seth Borenstein)