Sekitar 10.000 migran, kebanyakan dari Haiti, berada di sebuah kamp darurat di bawah jembatan yang menghubungkan AS dan Meksiko, dekat Del Rio, Texas. Jumlahnya terus bertambah, menurut beberapa pejabat di lapangan.
Pejabat tertinggi dari Serikat Patroli Perbatasan di Sektor Del Rio, Jon Anfinsen, mengatakan kepada The Washington Post, "Kami berusaha keras untuk mengerahkan setiap sumber daya yang kami bisa, namun ini sangat sulit secara logistik."
"Kami memanggil para petugas dari seluruh wilayah untuk turut membantu, tetapi mereka tidak akan bisa tiba di sana pada hari ini. Kami hanya berusaha agar tetap waspada," Jon menambahkan.
Menurut Reuters, beberapa kondisi di bawah jembatan itu "kotor", dengan makanan dan sumber air bersih yang dilaporkan langka karena suhu yang meningkat.
Patroli Perbatasan mengatakan pihaknya menambah staf di daerah itu dan menyediakan air minum, handuk, dan toilet portabel bagi para migran sementara menunggu untuk dibawa ke sejumlah fasilitas pemrosesan imigrasi AS.
Walikota Del Rio Bruno Lozano, seorang Demokrat, melalui cuitan hari Kamis (16/9) telah menghitung lebih dari 10.000 migran dan meminta bantuan federal, mencatat peningkatan yang stabil dalam jumlah migran di bawah jembatan tersebut.
"Presiden Biden, apakah Anda sudah diberi pengarahan terkait krisis yang sedang berlangsung?," Bruno menulis.
Situasi itu menghadirkan tantangan lain terkait perbatasan bagi Presiden Joe Biden, yang telah membatalkan beberapa kebijakan imigrasi ketat mantan Presiden Donald Trump.
Perbatasan AS-Meksiko menyaksikan jumlah migran yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang berupaya menyeberang ke Amerika Serikat sepanjang tahun ini. [mg/pp]
