NATO telah sepakat untuk menegakkan embargo senjata terhadap Libya, meskipun aliansi ini tetap terpecah mengenai apakah pada akhirnya akan mengambil alih tindakan militer internasional terhadap pasukan pemimpin Libya Moammar Gaddafi.
Dalam postingnya di internet, Selasa, Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan NATO mengaktifkan kapal-kapal dan pesawat udara di Laut Tengah untuk mencegat kapal-kapal yang diduga membawa senjata gelap atau tentara bayaran ke Libya.
Rasmussen juga mengatakan sekutu NATO telah merampungkan rencana untuk membantu menegakkan zona larangan terbang yang disetujui PBB di Libya.
Para duta besar NATO telah bertemu selama beberapa hari terakhir untuk membicarakan siapa yang akan mengambil alih operasi tersebut dari Amerika dalam beberapa hari mendatang.
Presiden Amerika Barack Obama sebelumnya mengatakan NATO akan memainkan peran penting.
Sementara itu, Perancis yang menentang penyerahan kontrol kepada NATO telah mengusulkan pembentukan komisi menteri luar negeri negara-negara koalisi dan Arab untuk mengawasi operasi itu. Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe mengatakan ide ini juga didukung Inggris.
