"Keputusan itu kemungkinan akan diambil besok dan saya menduga akan disetujui," kata pejabat NATO yang tidak mau disebut namanya.
Pejabat itu mengatakan, pelatihan di Irak itu akan memungkinkan NATO untuk "meningkatkan" jumlah tugas yang diberikan kepada pasukan Irak dan jumlah warga Irak yang akan dilatih.
Jika disetujui oleh para pemimpin hari Sabtu (9/7), pelatihan itu akan diadakan sambil Amerika mendorong aliansi NATO menjadi anggota koalisi dalam melawan ISIS di Irak dan Suriah, kata para pejabat pertahanan senior.
Berbicara kepada wartawan menjelang pertemuan, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, Amerika ingin melihat NATO berfungsi sebagai "penyumbang pasukan" untuk kampanye itu.
Saat ini NATO tidak ikut melawan pasukan ISIS sebagai sebuah kelompok; tapi para anggotanya secara sukarela menyumbang bantuan pasukan bagi koalisi pimpinan AS di wilayah tersebut .
"Saya pikir ikutnya NATO menjadi anggota koalisi adalah sesuatu yang kita anggap sangat penting, mengingat banyaknya ancaman yang kita lihat sekarang dan yang diproyeksikan akan muncul di masa depan," kata pejabat pertahanan itu.
NATO "tidak perlu memimpin" kampanye militer untuk menjadi penyumbang, tambah pejabat itu.
Tapi menjadi anggota koalisi tidak dianggap penting oleh aliansi itu. Para pengecam mengatakan keterlibatan NATO yang lebih dalam dalam kampanye, bisa membuat Rusia yang ikut menyerang pasukan ISIS di Suriah, gusar. [ps/ii]