Komandan militer NATO hari Selasa (11/11) menyampaikan kekhawatiran atas peningkatan arus senjata dan perlengkapan militer ke pihak separatis dukungan Rusia di Ukraina timur, ketika pengamat Eropa di kawasan itu dilaporkan menyaksikan konvoi militer tak bertanda lainnya dekat kubu pertahanan pemberontak di Donetsk.
Kantor berita Reuters melaporkan Jenderal AU Amerika Philip Breedlove kepada wartawan di pangkalan udara NATO di Napoli, Italia, mengatakan prihatin mengenai “peningkatan gerakan” senjata dan peralatan militer lainnya ke Ukraina timur dan menambahkan konvoi lebih banyak tampak “ dalam beberapa hari terakhir.
Komandan NATO itu melaporkan sekurangnya 200-300 tentara Rusia masih berada di Ukraina timur membantu separatis. Ia juga mengatakan delapan batalion Rusia masih berada di perbatasan Rusia-Ukraina dan Rusia sedang memindahkan pasukan yang bisa menggunakan senjata nuklir ke Krimea yang dianeksasi Rusia dari Ukraina bulan Maret.
Organisasi Kerjasama Keamanan di Eropa / OSCE yang memantau perkembangan di Ukraina timur hari Selasa melaporkan melihat konvoi truk-truk militer warna hijau tanpa tanda, ditutup terpal, di luar Donetsk bergerak menuju pusat kota. Para pemantau itu mengatakan lima dari truk itu membawa bagian-bagian artileri howitzer berukuran 120 milimeter sementara lima lainnya menarik sistim peluncur roket yang sebagian ditutup.
Hari Selasa, juru bicara militer Ukraina Andriy Lysenko mengatakan apa yang disebutnya “tentara bayaran Rusia” sedang “memperkuat dan mendukung” pasukan pemberontak yang berada di “garis konfrontasi”.
Juru bicara Kementrian Luar Negeri Ukraina mengatakan telah menyampaikan nota protes kepada Kementrian Luar Negeri Rusia mengenai apa yang dikatakan tindakan-tindakan “agresi” terhadap Ukraina.
Hari Jumat, Ukraina menuduh Rusia mengirim lebih dari 30 tank dan truk yang membawa tentara untuk mendukung pemberontak pro Rusia itu.