Pemerintahan Obama dan NATO tidak akan mempertahankan pasukan di Afghanistan jika presiden baru negara itu tidak menandatangani Perjanjian Keamanan Bilateral dengan Amerika dan NATO.
Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen hari Selasa (8/7) setelah pertemuan dengan Presiden Barack Obama mengatakan perjanjian itu harus ditandatangani menjelang September jika tidak akan menjadi masalah untuk mempertahankan keberadaan pasukan koalisi di sana.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai yang masa jabatannya akan berakhir menolak menandatangani perjanjian itu meskipun kedua calon presiden Abdullah Abdullah dan Ashraf Ghani berkomitmen untuk melakukannya.
Meski demikian pemilihan presiden Afghanistan kini kisruh karena tuduhan kecurangan pemilu yang luas, menyebabkan sebagian pihak khawatir tidak seorangpun akan dilantik menjadi presiden sebelum batas waktu tersebut.
Pasukan internasional yang masih tersisa di Afghanistan dijadwalkan untuk meninggalkan negara itu menjelang akhir tahun tapi perjanjian keamanan itu akan mempertahankan 10 ribu tentara disana sebelum jumlahnya dikurangi secara bertahap.
