Tautan-tautan Akses

Navalny : “Tidak Ada yang Bisa Menutup Mulut Saya”


Bunga ditempatkan di samping potret pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny di monumen para korban penindasan politik setelah kematian Navalny, di Saint Petersburg, Rusia 16 Februari 2024. (REUTERS/Stringer)
Bunga ditempatkan di samping potret pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny di monumen para korban penindasan politik setelah kematian Navalny, di Saint Petersburg, Rusia 16 Februari 2024. (REUTERS/Stringer)

Pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny, yang meninggal di penjara Arktik (kawasan Kutub Utara) pada hari Jumat ini (16/2), memanfaatkan media sosial dan kemuakkannya dengan Kremlin untuk menjadi terkenal.

Selama bertahun-tahun, ia merupakan kritikus yang paling produktif terhadap Presiden Vladimir Putin dan kebijakan-kebijakannya. Navalny pulang ke Rusia setelah pulih dari serangan racun terhadapnya yang nyaris berakibat fatal. Pada pendukungnya menilai serangan itu didalangi oleh Kremlin. Setibanya di Moskow, ia langsung ditangkap dan dipenjara.

Pihak penjara di kota Kharp, di wilayah Yamalo-Nenets, sekitar 1.900 kilometer timur laut Moskow, mengatakan petugas medis tidak dapat menyadarkannya ketika ia kehilangan kesadaran setelah berjalan-jalan.

Selama berada di balik jeruji besi, laki-laki berusia 47 tahun itu sempat muncul dalam video ala kadarnya dari sidang pengadilan darurat, di mana ia tetap berani mengecam Putin atas serangan yang dilakukannya di Ukraina.

Pesan Navalny yang disampaikan kepada para penggemar melalui konten media sosial sangat kontras dengan pesan Putin, mantan agen KGB berusia 71 tahun yang telah memerintah selama lebih dari 20 tahun.

"(Rusia) menggelepar dalam genangan lumpur atau darah, dengan patah tulang, dengan penduduk yang miskin dan dirampok, dan di sekelilingnya ada puluhan ribu orang yang terbunuh dalam perang paling bodoh dan tidak masuk akal di abad ke-21," kata Navalny dalam sebuah pernyataan.

FILE: Pemimpin oposisi Rusia dan blogger anti-korupsi Alexey Navalny (tengah) berbicara kepada wartawan setelah sidang pengadilan di kota Kirov, 17 April 2013. (REUTERS/Maxim Shemetov)
FILE: Pemimpin oposisi Rusia dan blogger anti-korupsi Alexey Navalny (tengah) berbicara kepada wartawan setelah sidang pengadilan di kota Kirov, 17 April 2013. (REUTERS/Maxim Shemetov)

Kritiknya, yang beresonansi dengan ribuan pendukungnya yang masih muda, terbukti menjadi sumber kejengkelan Kremlin. Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Kremlin berupaya menggerus perbedaan pendapat dengan cara apa pun.

Kematian Navalny hanya akan memperburuk kekhawatiran ini.

Navalny: “Saya Tidak Takut”

Pada 2018, Navalny sempat berkampanye di seluruh negeri untuk menjadi presiden, mempublikasikan investigasi korupsi yang mempermalukan Kremlin, dan menggalang massa besar-besaran ke jalan-jalan Rusia.

Ia tetap kembali ke Rusia pada Januari 2021 meski menghadapi ancaman penjara dan perseteruan kembali dengan Putin, setelah ia menyalahkan Kremlin atas serangan racun di Siberia.

"Saya tidak takut dan saya meminta Anda untuk tidak takut," katanya dalam seruan kepada para pendukungnya sesaat sebelum mendarat di Moskow. Ia tahu persis ia akan ditangkap atas tuduhan terkait kasus penipuan yang sudah lama terjadi.

FILE - Pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny mendengarkan pertanyaan saat berbicara kepada media di Moskow, Rusia, Selasa, 27 Agustus 2013. (AP/Alexander Zemlianichenko)
FILE - Pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny mendengarkan pertanyaan saat berbicara kepada media di Moskow, Rusia, Selasa, 27 Agustus 2013. (AP/Alexander Zemlianichenko)

Penangkapannya memicu sejumlah demonstrasi terbesar yang pernah terjadi di Rusia dalam beberapa dekade terakhir, dan ribuan orang ditahan dalam aksi unjuk rasa di seluruh negeri yang menyerukan pembebasannya.

Tim Navalny melawan Putin dengan merilis “Putin’s Palace,” suatu investigasi terhadap rumah mewah di Laut Hitam yang diklaim oleh tim Navalny sebagai hadiah bagi Putin dari hasil korupsi.

Pengungkapan ini memaksa Putin untuk menyangkal dengan keras, dan menyindir bahwa jika dinas keamanannya benar-benar berada di balik serangan racun terhadap Navalny, ia pasti sudah meninggal.

Saat Navalny menggunakan meme dengan penuh percaya diri, Putin dikenal karena tidak menggunakan internet dan meminta seorang remaja yang menginginkannya untuk mengikuti saluran YouTube-nya dengan mengatakan "Apa yang harus saya tanda tangani?"

Sebuah video korupsi Navalny yang menarget Perdana Menteri Dmitry Medvedev pada tahun 2017 juga memicu demonstrasi besar-besaran pada 2017, di mana para demonstran membawa bebek karet yang menjadi simbol protes.

Menjelang pemilihan presiden pada tahun 2018, Navalny berkeliling ke berbagai kota di seluruh negeri untuk menggalang dukungan, tetapi ia dilarang mencalonkan diri karena tuduhan penipuan yang lama. "(Putin) takut pada saya dan dia takut pada orang-orang yang saya wakili," katanya kepada AFP pada saat itu.

Sebelumnya, ia menantang Sergei Sobyanin untuk menjadi wali kota Moskow dan memaksanya untuk mundur.

“Penjahat dan Pencuri”

Dalam rapat umum dan di ruang sidang, Navalny adalah pembicara publik yang meyakinkan dan menggalang pengunjuk rasa dengan slogan-slogan buatannya sendiri seperti "Partai Penjahat dan Pencuri" untuk menghantam Partai Rusia Bersatu yang berkuasa.

Namun, ia telah dinodai oleh keterlibatannya dalam kelompok nasionalis sayap kanan, dan sebuah video pro-senjata dari tahun 2007 di mana ia membandingkan orang-orang dari wilayah Kaukasus Selatan bekas Soviet dengan kecoak kerap muncul kembali di hadapan publik.

FILE - Pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny menghadiri rapat umum untuk mengenang politisi Boris Nemtsov, yang dibunuh pada tahun 2015, di Moskow, Rusia 24 Februari 2019. (REUTERS/Tatyana Makeyeva)
FILE - Pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny menghadiri rapat umum untuk mengenang politisi Boris Nemtsov, yang dibunuh pada tahun 2015, di Moskow, Rusia 24 Februari 2019. (REUTERS/Tatyana Makeyeva)

Navalny juga tetap menjadi tokoh pinggiran bagi sebagian besar masyarakat Rusia yang mendukung penggambaran resmi Kremlin tentang dirinya sebagai antek Barat dan penjahat yang dihukum.

Dia telah menjadi duri dalam daging bagi Kremlin sehingga Putin menolak untuk menyebut namanya di depan umum. Kelompok anti-korupsinya dibubarkan, dan sekutu-sekutu utamanya dipenjara atau berada di pengasingan.

Selalu Optimis

Tim Navalny mengatakan ia telah dilecehkan di penjara dan berulang kali dipindahkan ke sel isolasi. Ia berulangkali mengatakan para penjaga telah membuatnya dan narapidana lainnya mengalami "penyiksaan oleh Putin", dengan memaksa mereka mendengarkan pidato presiden.

Meskipun berada dalam kondisi sulit itu, Navalny tetap optimis dan sinis di akun media sosial yang dikelola oleh orang-orang dekatnya.

Tim pengacaranya telah memperjuangkan hak-hak dasar baginya, dan menyeret petugas-petugas penjara ke pengadilan. Ia juga telah membuat jengkel para petugas penjara dengan mengajukan permohonan resmi untuk mendapatkan kimono dan balalaikam – suatu alat musik tradisional 0 dan diizinkan untuk memelihara kangguru.

“Tidak ada yang dapat menutup mulut saya,” tegas Navalny. [em/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG