Tautan-tautan Akses

Netanyahu Berharap Segera Ada Berita Baik


Seorang perempuan mengabadikan poster dengan foto orang-orang yang disandera Hamas dan foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di Tel Aviv, Israel, Selasa, 21 November 2023. (Foto: Ariel Schalit/AP Photo)
Seorang perempuan mengabadikan poster dengan foto orang-orang yang disandera Hamas dan foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di Tel Aviv, Israel, Selasa, 21 November 2023. (Foto: Ariel Schalit/AP Photo)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa (21/11), melangsungkan pertemuan dengan anggota Brigade Golani, dan mengatakan ia berharap akan segera ada kabar baik mengenai nasib para sandera yang disandera oleh Hamas; demikian petikan video yang dirilis oleh kantor pers pemerintah Israel.

"Kami membuat kemajuan. Saya rasa tidak ada gunanya berbicara terlalu banyak, bahkan untuk saat ini, tetapi saya berharap akan segera ada kabar baik," kata Netanyahu.

Kelompok bersenjata Hamas dan sekutunya menangkap lebih dari 240 sandera dalam serangan awal pada 7 Oktober lalu di bagian selatan Israel, yang juga menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

Para pejabat senior Hamas mengatakan akan segera mencapai sebuah kesepakatan di mana kelompok militan itu akan membebaskan para sandera, dan Israel akan membebaskan para tahanan Palestina.

Israel, Amerika Serikat (AS) dan Qatar – yang menjadi penengah dengan Hamas – telah bernegosiasi selama berminggu-minggu mengenai pembebasan sandera, yang akan dibarengi dengan gencatan senjata sementara di Gaza dan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan. Namun, prediksi serupa mengenai kesepakatan penyanderaan dalam beberapa minggu terakhir telah terbukti terlalu dini.

Netanyahu mengatakan Israel saat ini fokus pada pertahanan yang sangat kuat dan proaktif di wilayah utara untuk meraih kemenangan telak di wilayah selatan.

Pernyataan tersebut disampaikannya ketika perang Israel-Hamas yang kini memasuki minggu ketujuh, terus berlanjut. Tentara Israel memperluas operasinya di bagian utara Gaza, di mana pada Selasa ini mereka bertempur melawan militan Palestina di kamp pengungsi Jabaliya yang dipadati pengungsi.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikendalikan Hamas, megatakan lebih dari 12.700 warga Palestina telah tewas dalam serangkaian serangan Israel. Dua per tiga diantaranya adalah perempuan dan anak-anak. Jumlah ini belum mencakup 4.000 orang yang dilaporkan masih hilang, diduga berada di balik puing-puing reruntuhan bangunan yang diserang Israel. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG