Pemerintah Nigeria hari Minggu (25/2) mengakui 110 anak perempuan masih hilang, hampir seminggu setelah militan Boko Haram menyerang kota mereka. Anggota keluarga yang frustrasi sudah mendaftar nama-nama anak yang hilang setelah menilai petugas lamban merespon.
Nasib anak-anak perempuan itu belum diketahui, tetapi saksi mata mengatakan, ekstremis Muslim secara khusus bertanya di mana letak sekolah asrama putri. Beberapa saksi mata melaporkan melihat perempuan-perempuan muda dibawa pergi dibawah todongan senjata.
Menteri Penerangan Lai Mohammed membuat pengumuman itu hari Minggu setelah bertemu anggota keluarga dan lainnya, beberapa di antaranya mengecam pemerintah karena menunggu berhari-hari untuk membuat pengumuman semacam itu.
Dalam pernyataan pers hari Minggu, juru bicara Angkatan Udara Olatokunbo Adesanya mengatakan, “upaya baru menemukan anak-anak perempuan itu sedang dilakukan bekerja sama erat dengan pasukan keamanan lainnya.''
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari hari Minggu mengatakan, pesawat tambahan dikerahkan, bersama tentara yang dikirim sebelumnya, guna mencari anak-anak perempuan yang hilang itu.
Banyak yang cemas anak-anak itu diculik untuk dinikahi ekstremis Boko Haram. Kelompok itu menculik 276 anak perempuan dari asrama putri di Chibok tahun 2014 dan memaksa mereka menikah dengan penculik. Sekitar 100 gadis Chibok itu tidak pernah kembali ke keluarga mereka dalam hampir empat tahun. [ka/jm]