Perusahaan pembuat pakaian olahraga terbesar di dunia, Nike Inc., mengatakan telah mengakhiri kontraknya dengan Manny Pacquiao, setelah petinju kebanggaan Filipina tersebut mengatakan bahwa kaum gay sebagai "lebih buruk dari binatang".
"Kami mendapati komentar Manny Pacquiao itu menjijikkan," kata seorang juru bicara 'Nike' dalam sebuah pernyataan melalui e-mail, menambahkan bahwa perusahaannya tidak lagi memiliki hubungan dengan petinju Filipina itu.
Keputusan Nike untuk memutuskan kontrak itu diambil sehari setelah sebuah petisi online yang diluncurkan mendesak perusahaan perlengkapan olahraga tersebut agar berhenti memakai Pacquiao dalam mendukung produk-produk Nike.
Petisi online pada laman change.org telah mengumpulkan lebih dari 4.000 tanda tangan sejauh ini. Pacquiao - yang menjadi kebanggaan Filipina dan telah memenangkan gelar tinju dunia di delapan kelas yang berbeda selama karir 20 tahun - tiba-tiba menjadi tercemar nama baiknya, setelah dalam wawancara selama 30 detik di televisi lokal mengatakan bahwa ia menentang pernikahan sesama jenis.
"Ini hanyalah (menggunakan) nalar akal sehat. Apakah Anda melihat binatang kawin dengan sesama jenis? Binatang lebih baik, karena mereka dapat membedakan antara jantan dan betina," Pacquiao mengatakan kepada stasiun TV5, Senin (15/2).
"Sekarang jika para lelaki kawin dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan, maka mereka itu lebih buruk daripada binatang," tambahnya.
Anggota Kongres Filipina berusia 37 tahun itu, termasuk di antara tokoh politik yang difavoritkan akan memenangkan kursi Senat pada pemilu Mei mendatang, menurut hasil jajak pendapat beberapa lembaga survei independen.
Pacquiao meminta maaf secara terbuka pada hari Selasa (16/2). "Saya minta maaf karena telah menyakiti banyak orang dengan membandingkan kaum homoseksual dengan binatang. Kepada mereka yang sudah merasa saya sakiti, tolong maafkan saya," kata Pacquiao dalam sebuah pesan video lewat akun Twitter-nya. Namun, Pacquiao juga mengatakan bahwa ia tetap menentang pernikahan sesama jenis.
Pernikahan sesama jenis dilarang di Filipina, di mana 80 persen lebih dari 100 juta penduduknya beragama Katolik. [pp]