Presiden Obama, yang mendarat di China untuk menghadiri pertemuan puncak G-20 hari Sabtu (3/9), berencana memberitahu Beijing bahwa “bakal ada konsekuensi” langkah territorial mereka di daerah yang disengketakan, katanya dalam wawancara eksklusif dengan televisi CNN yang akan ditayangkan hari Minggu.
“Kalau kamu menandatangani perjanjian yang mengharuskan penggunaan arbitrase internasional mengenai masalah maritim, kenyataan bahwa kamu lebih besar daripada Filipina atau Vietnam atau negara lain . . . bukan alasan bagi kamu pergi ke mana-mana untuk menunjukkan kekuatan. Kamu harus mematuhi hukum internasional,” kata Obama.
Obama mengatakan China harus bertanggungjawab, dan bahwa ia berencana memberitahu presiden Xi Jinping bahwa ia sebaiknya memandang Amerika Serikat sebagai contoh sebuah negara yang memelihara kekuatan, sebagian dengan mengekang diri.
“Ketika kita berjanji mematuhi norma-norma dan peraturan internasional, itu bukan karena kita harus, melainkan karena kita menyadari bahwa dalam waktu jangka panjang, pembinaan ketertiban internasional adalah demi kepentingan kita juga,” katanya.
Obama juga menyebut kebijakan ekonomi dan perdagangan bebas dan adil sebagai bidang-bidang di mana China harus memperbaiki diri.
Beijing marah oleh keputusan bulan lalu Mahkamah Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag yang menolak klaim wilayah China di laut China Selatan. [gp]