WASHINGTON DC —
Pemimpin Mayoritas Demokrat di Senat Harry Reid, pemimpin Minoritas Republik di Senat Mitch McConnell, Ketua DPR dari fraksi Republik John Boehner dan pemimpin Minoritas Demokrat di DPR Nancy Pelosi mengunjungi Gedung Putih untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Obama.
Ini merupakan langkah awal untuk mengatasi kebuntuan politik yang telah menyebabkan penghentian operasi pemerintah untuk sementara.
Pengumuman Gedung Putih itu muncul ketika sebagian anggota parlemen dan para pakar bersiap-siap menghadapi kemungkinan penghentian operasi pemerintah yang lebih lama.
Taman Nasional di seluruh Amerika masih ditutup, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika telah menghentikan pemantauan rutin terhadap makanan dan obat impor.
Hari Selasa (1/10) malam, DPR yang didominasi fraksi Republik gagal mengesahkan tiga rancangan anggaran untuk membiayai tiga bagian tertentu dari pemerintah: taman nasional, layanan veteran dan pemerintah District of Columbia.
Fraksi Demokrat di DPR menolak untuk memberikan suara mereka terhadap ketiga RUU yang disusun terpisah itu, dan menyerukan Ketua DPR dari fraksi Republik John Boehner agar DPR memilih sebuah RUU yang telah disahkan oleh Senat untuk mendanai pemerintah secara keseluruhan. Pemungutan suara serupa dijadwalkan dilakukan di DPR hari Rabu.
Pemimpin Mayoritas di Senat Harry Reid menegaskan ia tidak akan memilah-milah instansi pemerintah mana yang akan dibuka kembali.
"Ketua DPR Boehner dan fraksi Republik di DPR terlibat dalam aksi politik yang konyol dan kosong," kecam Reid.
Fraksi Republik di DPR menyerukan Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat dan para Senator dari fraksi Demokrat untuk duduk dan bernegosiasi dengan mereka.
Sementara, Ketua Komite Anggaran Paul Ryan, dari fraksi Republik, mengisyaratkan bahwa diskusi apapun kemungkinan besar akan mencakup pembicaraan tentang pagu utang nasional.
"Batas waktu utang kita akan segera berakhir sekitar dua minggu lagi. Kebanyakan perjanjian anggaran di masa lalu selalu melibatkan peningkatan pagu utang. Kami pikir itu adalah mekanisme yang akan memaksa kedua pihak untuk mencapai kesepakatan."
Presiden Obama juga telah menekankan bahwa dia akan memveto setiap upaya untuk mendanai program atau lembaga individu, menyerukan DPR untuk, dalam kata-katanya, "melakukan pekerjaan dan membayar hutang-hutang yang sudah dibuat.”
Ini merupakan langkah awal untuk mengatasi kebuntuan politik yang telah menyebabkan penghentian operasi pemerintah untuk sementara.
Pengumuman Gedung Putih itu muncul ketika sebagian anggota parlemen dan para pakar bersiap-siap menghadapi kemungkinan penghentian operasi pemerintah yang lebih lama.
Taman Nasional di seluruh Amerika masih ditutup, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika telah menghentikan pemantauan rutin terhadap makanan dan obat impor.
Hari Selasa (1/10) malam, DPR yang didominasi fraksi Republik gagal mengesahkan tiga rancangan anggaran untuk membiayai tiga bagian tertentu dari pemerintah: taman nasional, layanan veteran dan pemerintah District of Columbia.
Fraksi Demokrat di DPR menolak untuk memberikan suara mereka terhadap ketiga RUU yang disusun terpisah itu, dan menyerukan Ketua DPR dari fraksi Republik John Boehner agar DPR memilih sebuah RUU yang telah disahkan oleh Senat untuk mendanai pemerintah secara keseluruhan. Pemungutan suara serupa dijadwalkan dilakukan di DPR hari Rabu.
Pemimpin Mayoritas di Senat Harry Reid menegaskan ia tidak akan memilah-milah instansi pemerintah mana yang akan dibuka kembali.
"Ketua DPR Boehner dan fraksi Republik di DPR terlibat dalam aksi politik yang konyol dan kosong," kecam Reid.
Fraksi Republik di DPR menyerukan Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat dan para Senator dari fraksi Demokrat untuk duduk dan bernegosiasi dengan mereka.
Sementara, Ketua Komite Anggaran Paul Ryan, dari fraksi Republik, mengisyaratkan bahwa diskusi apapun kemungkinan besar akan mencakup pembicaraan tentang pagu utang nasional.
"Batas waktu utang kita akan segera berakhir sekitar dua minggu lagi. Kebanyakan perjanjian anggaran di masa lalu selalu melibatkan peningkatan pagu utang. Kami pikir itu adalah mekanisme yang akan memaksa kedua pihak untuk mencapai kesepakatan."
Presiden Obama juga telah menekankan bahwa dia akan memveto setiap upaya untuk mendanai program atau lembaga individu, menyerukan DPR untuk, dalam kata-katanya, "melakukan pekerjaan dan membayar hutang-hutang yang sudah dibuat.”