Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan organisasi kepanduan Boy Scouts of America seharusnya membuka keanggotaan untuk gay dan lesbian saat dewan eksekutif nasional lembaga tersebut membahas masalah tersebut minggu ini.
Obama memuji organisasi kepanduan tersebut sebagai “lembaga yang hebat” dan mempromosikan anak muda, memberi mereka pelatihan kepemimpinan dan kesempatan seumur hidup. Dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS, Obama mengatakan “tidak seorang pun boleh dilarang dari [keanggotaan].”
"Sikap saya, gay dan lesbian harus memiliki akses dan kesempatan yang sama dengan siapa pun, dalam setiap lembaga dan setiap langkah kehidupan,” ujarnya.
Boy Scouts mengumumkan minggu lalu bahwa lembaga tersebut sedang mempertimbangkan pencabutan larangan untuk gay dengan memberikan kebebasan pada lembaga-lembaga di daerah memutuskan sendiri masalah tersebut.
Pihak Gedung Putih pada musim panas lalu dalam kampanye presiden mengatakan bahwa Obama menentang kebijakan Scout untuk melarang gay sebagai anggota.
Aktivis-aktivis hak asasi kelompok gay memuji pengumuman minggu lalu, sementara kelompok gereja yang konservatif merasa terganggu. (AP/Reuters)
Obama memuji organisasi kepanduan tersebut sebagai “lembaga yang hebat” dan mempromosikan anak muda, memberi mereka pelatihan kepemimpinan dan kesempatan seumur hidup. Dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS, Obama mengatakan “tidak seorang pun boleh dilarang dari [keanggotaan].”
"Sikap saya, gay dan lesbian harus memiliki akses dan kesempatan yang sama dengan siapa pun, dalam setiap lembaga dan setiap langkah kehidupan,” ujarnya.
Boy Scouts mengumumkan minggu lalu bahwa lembaga tersebut sedang mempertimbangkan pencabutan larangan untuk gay dengan memberikan kebebasan pada lembaga-lembaga di daerah memutuskan sendiri masalah tersebut.
Pihak Gedung Putih pada musim panas lalu dalam kampanye presiden mengatakan bahwa Obama menentang kebijakan Scout untuk melarang gay sebagai anggota.
Aktivis-aktivis hak asasi kelompok gay memuji pengumuman minggu lalu, sementara kelompok gereja yang konservatif merasa terganggu. (AP/Reuters)