Presiden Barack Obama telah menjanjikan empat milyar dolar dalam investasi Amerika dan pinjaman kepada India, tetapi mengatakan perdagangan antara dua negara demokrasi terbesar itu masih ditandai oleh “terlalu banyaknya kesempatan yang belum dimanfaatkan”.
Pada hari kedua kunjungan tiga hari di India, Presiden Obama mengatakan dalam konferensi bisnis yang dihadiri oleh pengusaha Amerika dan India bahwa, “masih banyak rintangan yang harus diatasi” dalam menyelesaikan urusan antara kedua negara.
Ia mengatakan, perdagangan bilateral antara India dan Amerika seluruhnya bernilai 100 milyar dolar per tahun, kurang dari seperlima bisnis Amerika dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok.
Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji akan mengadakan reformasi di negaranya, mengurangi pajak bisnis dan menghapus rintangan-rintangan yang menghambat perusahaan untuk menanam modal di sana.
Bank Dunia menilai India sebagai salah satu tempat paling sulit di dunia, untuk melakukan bisnis, tetapi Perdana Menteri Modi berjanji akan memperbaikinya.
Sebelumnya, Presiden Obama menjadi tamu kehormatan dalam pawai Hari Republik yang mempesonakan, memperingati konstitusi pertama India sebagai negara merdeka, yang mulai berlaku tanggal 26 Januari, 1950. Kedua pemimpin tersebut juga mengumumkan telah mencapai “terobosan” dalam persetujuan kerjasama tenaga nuklir yang telah lama macet.
