Presiden Amerika arack Obama mengatakan dia “tidak punya kesabaran” atas tindakan badan pajak pemerintah yang menarget kelompok-kelompok konservatif untuk dikenai pemeriksaan pajak tambahan.
Dalam konferensi pers hari Senin, Presiden Obama mengatakan pengakuan Internal Revenue Service (IRS) bahwa pihaknya telah menginvestigasi kelompok-kelompok konservatif itu "memalukan." IRS hari Jumat minta maaf atas tindakannya menarget kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Tea Party yang menentang banyak kebijakan pengeluaran dan pajak Obama.
Presiden Obama, seorang Demokrat, mengatakan "tidak ada tempat untuk itu," tidak peduli siapa yang di Gedung Putih. Dia mengatakan tindakan apapun yang menyebabkan penyelidikan atas golongan tertentu "harus diperbaiki" dan para pejabat yang terlibat harus "bertanggung jawab penuh."
Sebelumnya, seorang senator Republik dari Florida, Marco Rubio, menghimbau pengunduran diri Penjabat sementara Komisaris IRS Steven Miller.
Dalam sepucuk surat kepada Menteri Keuangan Jack Lew, Rubio mengatakan “jelas IRS tidak dapat beroperasi dengan tidadanya kepercayaan rakyat Amerika pada pemerintah yang sekarang.”
Dalam konferensi pers hari Senin, Presiden Obama mengatakan pengakuan Internal Revenue Service (IRS) bahwa pihaknya telah menginvestigasi kelompok-kelompok konservatif itu "memalukan." IRS hari Jumat minta maaf atas tindakannya menarget kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Tea Party yang menentang banyak kebijakan pengeluaran dan pajak Obama.
Presiden Obama, seorang Demokrat, mengatakan "tidak ada tempat untuk itu," tidak peduli siapa yang di Gedung Putih. Dia mengatakan tindakan apapun yang menyebabkan penyelidikan atas golongan tertentu "harus diperbaiki" dan para pejabat yang terlibat harus "bertanggung jawab penuh."
Sebelumnya, seorang senator Republik dari Florida, Marco Rubio, menghimbau pengunduran diri Penjabat sementara Komisaris IRS Steven Miller.
Dalam sepucuk surat kepada Menteri Keuangan Jack Lew, Rubio mengatakan “jelas IRS tidak dapat beroperasi dengan tidadanya kepercayaan rakyat Amerika pada pemerintah yang sekarang.”