Presiden Amerika Barack Obama hari Jumat (24/4) mengatakan kepada komunitas intelijen Amerika "kita semua berduka ketika kehilangan seorang warga Amerika."
Komentar Presiden Obama itu disampaikan sehari setelah ia mengumumkan kematian dua tawanan, warga Amerika Warren Weinstein dan warga Italia, Giovanni Lo Porto dalam sebuah operasi kontra terorisme.
Pemimpin Amerika itu mengatakan hal itu ketika ia ditanya bagaimana ia mencerna berita semacam itu, ia mengatakan sejujurnya "sangat sulit".
Sebelumnya, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan pemerintahan Obama tidak akan menyebut operasi yang menewaskan dua tawanan tersebut sebuah "kecelakaan" karena telah memenuhi misinya menyingkirkan pemimpin al-Qaida. Earnest mengatakan kematian Weinstein adalah "konsekuensi tragis yang tidak disengaja".
Pejabat Amerika mengatakan Ahmed Farouq, seorang warga Amerika yang dikatakan Gedung Putih seorang pemimpin al-Qaida tewas dalam operasi tersebut. Pejabat Amerika juga menyimpulkan bahwa Adam Gadahn, seorang warga Amerika yang bertugas sebagai juru bicara jaringan teroris itu tewas dalam operasi terpisah bulan Januari.
"Meskipun Farouq dan Gadahn keduanya adalah anggota al-Qaida, tidak satupun dari mereka yang secara khusus ditarget," kata Gedung Putih dan tidak ada "informasi yang menunjukkan kehadiran mereka di tempat operasi dilancarkan," demikian pernyataan Gedung Putih.
