Ini adalah kunjungan pertama Obama ke Louisiana sejak badai dan banjir melanda wilayah itu antara tanggal 8 hingga 14 Agustus, merenggut sedikitnya 13 jiwa, merusak sekitar 60.000 rumah, dan mengakibatkan puluhan ribu orang mencari tempat tinggal sementara.
Lebih dari 106.000 orang mengajukan permohonan bantuan federal, dan $20 juta atau sekitar 260 miliar rupiah sejauh ini telah didistribusikan.
Presiden Obama berharap untuk meyakinkan para korban banjir yang pemerintahannya telah membuat pemulihan dari bencana sebagai prioritas utama. Dia telah menyatakan 20 dari 64 distrik di Louisiana sebagai wilayah bencana, sehingga pada dasarnya akan mempersingkat arus proses penyampaian bantuan federal.
Presiden Obama akan mengunjungi wilayah banjir yang rusak di Baton Rouge Timur dan akan mendapat laporan dari para pejabat federal, pekerja darurat federal, serta politisi negara bagian dan lokal.
Lawatan Presiden Obama itu dilakukan setelah liburan keluarga dua minggu di Martha Vineyard, Massachusetts, sehingga menimbulkan kritik dari mereka yang merasa dia harus mempersingkat liburannya untuk mengunjungi negara bagian Teluk itu.
Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump mengunjungi kota Baton Rouge di Louisiana hari Jumat, menghibur para korban dan meninjau beberapa lingkungan yang paling rusak parah.
“Sejujurnya, Obama seharusnya meninggalkan lapangan golf dan pergi ke sana,” kata Trump. Palang Merah Amerika menggambarkan banjir sebagai “bencana alam terbesar di Amerika sejak Badai Super Sandy,” badai Atlantik paling merusak dan mematikan tahun 2012. [lt]