Presiden Amerika Barack Obama hari Senin (2/11) mengambil langkah-langkah untuk melapangkan jalan bagi narapidana yang baru saja dibebaskan dari penjara di seluruh Amerika untuk mencari pekerjaan baru dan perumahan bersubsidi.
Obama mengunjungi pusat perawatan pecandu narkoba di kota Newark, New Jersey untuk memusatkan perhatian pada upaya membantu mereka yang telah menyelesaikan hukuman karena tindak pidana untuk bergabung kembali dengan masyarakat.
Amerika baru-baru ini memutuskan untuk membebaskan 6.000 tahanan federal lebih awal dari yang masa hukuman yang semestinya, mengurangi masa hukuman mereka atas pelanggaran narkoba. Para anggota Kongres dari Partai Demokrat maupun Partqai Republik selama ini telah menganjurkan berbagai reformasi lainnya.
Terlepas dari kenyataan bahwa sekitar 600.000 orang meninggalkan penjara setiap tahun, Amerika memiliki tingkat penahanan yang tinggi. American Civil Liberties Union, sebuah lembaga yang menggalakkan penghormatan terhadap HAM, mengatakan walaupun Amerika Serikat memiliki 5 persen populasi dunia, negara ini memiliki 25 persen populasi penjara di dunia.
Presiden Obama minta dana delapan juta dolar sebagai hibah pendidikan untuk tiga tahun ke depan bagi para bekas narapidana. Dia juga memerintahkan lembaga-lembaga perekrutan pemerintah agar menunda pertanyaan mengenai tentang latar belakang kriminal pelamar sampai kemudian dalam proses aplikasi untuk memberikan kesempatan bagi para bekas narapidana memberikan kesan kepada pejabat perekrut sebelum membahas pelanggaran yang memenjarakan mereka.
Selain itu, Obama meminta Kongres agar menghilangkan kolom isian pada formulir lamaran pekerjaan, kampanye oleh para aktivis reformasi penjara untuk menghilangkan kotak pada formulir aplikasi pekerjaan yang menanyakan apakah pelamar pernah dihukum karena kejahatan.
Sembilan belas dari 50 negara bagian Amerika dan lebih dari 100 yurisdiksi lokal di seluruh Ameirka telah menghilangkan kolom sejarah kriminal dari formulir aplikasi pekerjaan. [lt]