Presiden AS Barack Obama menyambut baik keputusan Sony Pictures untuk merilis sebuah film kontroversial tentang pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pekan lalu, Sony membatalkan pemutaran film The Interview setelah komputer-komputer perusahaan itu diretas oleh regu penyerang tak dikenal, yang mengancam akan menyebabkan kerusakan lebih besar jika film itu dirilis sesuai rencana.
AS menuduh Korea Utara melakukan serangan maya tersebut. Hari Rabu (24/12), Sony membalik keputusannya, dengan mengumumkan, "penayangan teatrikal terbatas” akan disajikan di puluhan bioskop pada tanggal 25 Desember.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Gedung Putih, Eric Schultz, menyampaikan, Presiden Obama menyambut baik langkah tersebut, yang menurutnya, "memungkinkan orang melakukan penilaian sendiri terhadap film itu."
Obama menandaskan, Sony "keliru" telah membatalkan pemutaran film tersebut, dengan “memberi peluang kepada diktator untuk memberlakukan penyensoran” di AS.
Pemerintahan Obama berjanji akan membalas serangan maya terhadap Sony itu, tetapi para pejabat tidak mengukuhkan atau menyangkal apakah pembalasan itu berupa padamnya layanan Internet Korea Utara untuk sementara waktu, dalam minggu ini.