Sony Pictures masih berharap dapat merilis film kontroversial tentang komplotan yang hendak membunuh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Film komedi berjudul "The Interview" itu memicu serangan dunia maya besar-besaran terhadap perusahaan Hollywood tersebut, yang menurut pihak berwenang Amerika dilakukan Korea Utara.
Korea Utara membantah bertanggung jawab atas peretasan jaringan komputer Sony Pictures dan pengunggahan surat-surat elektronik memalukan, data pribadi lain dan proyek-proyek film yang belum dirilis ke Internet. Namun, negara komunis itu memuji serangan komputer tersebut sebagai "perbuatan yang benar."
Pyongyang mengatakan bisa membuktikan bahwa negara itu tidak terlibat, dan pada Sabtu (20/12) mengusulkan melakukan penyelidikan bersama atas insiden peretasan itu dengan Amerika.
Dalam catatan kaki yang unik, seorang juru bicara tak dikenal untuk Kementerian Luar Negeri Korea Utara kemudian memperingatkan "konsekuensi serius" jika Washington menolak undangan penyelidikan bersama itu.