Dalam lima minggu terakhir kampanye pemilihan presiden Amerika, Presiden Barack Obama dan penantangnya, mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney memusatkan perhatian pada apa yang disebut "negara bagian yang penting" yang kemungkinan akan menentukan hasil pemilu.
Salah satu negara bagian itu adalah Virginia, yang dimenangkan Presiden Obama empat tahun lalu. Seperti pada tahun 2008, Virginia kembali menjadi negara bagian yang diperebutkan, satu dari beberapa negara bagian yang bisa menentukan hasil pemilu tanggal 6 November.
Para aktivis sudah bekerja keras atas nama Barack Obama dari Partai Demokrat dan Mitt Romney dari Partai Republik.
Suzanne Curran adalah aktivis konservatif yang tinggal di Lembah Shenandoah yang indah, daerah yang secara tradisional mendukung kandidat Partai Republik.
"Saya tidak ingin Obama terpilih lagi. Saya ingin kebijakannya, komisinya, semua tujuannya, dihapuskan. Saya tidak peduli siapa dia. Saya tidak suka cara dia memerintah dan, menurut saya, menghancurkan negara kita," kata Curran.
Curran mengatakan jika Presiden memenangkan masa jabatan empat tahun kedua, dia akan mendesak Partai Republik di Kongres untuk berupaya menggulingkan Obama dari jabatannya melalui pemakzulan.
"Menurut saya, kita tidak punya pilihan lain selain pemakzulan. (Ini) berdasarkan sekitar delapan undang-undang federal yang telah ia langgar," ujar Curran lagi.
Namun sejauh ini, tidak ada indikasi bahwa para pemimpin Kongres Republik akan mendukung upaya tersebut.
Intensitas anti-Obama di kalangan konservatif tampaknya diimbangi dengan dukungan bagi Presiden Obama di tempat-tempat seperti Charlottesville, Virginia, lokasi Universitas Virginia.
Kampus itu adalah basis kuat bagi kampanye Obama, dan para relawan sibuk untuk mendaftarkan para mahasiswa sebelum pemilu.
James Schwab, Presiden kelompok Demokrat di Universitas Virginia mengatakan, "Saya rasa Obama juga memprioritaskan kaum muda. Dia membuat pinjaman kuliah lebih terjangkau. Dia memperluas dana pinjaman studi yang disebut Pell Grant. Dan orangtua dapat menanggung asuransi kesehatan anaknya sampai umur 26 tahun selama dia masih kuliah.”
Schwab dan pendukung Partai Demokrat muda lainnya mengatakan mereka gembira karena akan memilih dalam pemilihan presiden untuk pertama kalinya.
"Ini akan menjadi pertama kalinya kami memilih dalam pemilihan presiden, sehingga ini akan menjadi pengalaman baru bagi kami semua. Acara-acara kami selalu ramai, dan kami telah melakukan banyak kampanye untuk presiden," kata Schwab.
Kampanye Obama unggul sedikit di Virginia, kata Kyle Kondik dari Departemen Ilmu Politik di Universitas Virginia.
"Hasil di Virginia mungkin akan menentukan hasil persaingan nasional, dan itulah sebabnya Virginia sangat penting. Juga, sebagai salah satu dari sedikit negara yang kompetitif, itu adalah salah satu negara bagian yang hasilnya masih bisa berubah-ubah dalam pemilu presiden," ujar Kondik.
Empat tahun lalu, Barack Obama mengukir sejarah di Virginia ketika menjadi kandidat presiden Partai Demokrat pertama yang memenangkan negara bagian itu sejak Presiden Lyndon Johnson tahun 1964.
Salah satu negara bagian itu adalah Virginia, yang dimenangkan Presiden Obama empat tahun lalu. Seperti pada tahun 2008, Virginia kembali menjadi negara bagian yang diperebutkan, satu dari beberapa negara bagian yang bisa menentukan hasil pemilu tanggal 6 November.
Para aktivis sudah bekerja keras atas nama Barack Obama dari Partai Demokrat dan Mitt Romney dari Partai Republik.
Suzanne Curran adalah aktivis konservatif yang tinggal di Lembah Shenandoah yang indah, daerah yang secara tradisional mendukung kandidat Partai Republik.
"Saya tidak ingin Obama terpilih lagi. Saya ingin kebijakannya, komisinya, semua tujuannya, dihapuskan. Saya tidak peduli siapa dia. Saya tidak suka cara dia memerintah dan, menurut saya, menghancurkan negara kita," kata Curran.
Curran mengatakan jika Presiden memenangkan masa jabatan empat tahun kedua, dia akan mendesak Partai Republik di Kongres untuk berupaya menggulingkan Obama dari jabatannya melalui pemakzulan.
"Menurut saya, kita tidak punya pilihan lain selain pemakzulan. (Ini) berdasarkan sekitar delapan undang-undang federal yang telah ia langgar," ujar Curran lagi.
Namun sejauh ini, tidak ada indikasi bahwa para pemimpin Kongres Republik akan mendukung upaya tersebut.
Intensitas anti-Obama di kalangan konservatif tampaknya diimbangi dengan dukungan bagi Presiden Obama di tempat-tempat seperti Charlottesville, Virginia, lokasi Universitas Virginia.
Kampus itu adalah basis kuat bagi kampanye Obama, dan para relawan sibuk untuk mendaftarkan para mahasiswa sebelum pemilu.
James Schwab, Presiden kelompok Demokrat di Universitas Virginia mengatakan, "Saya rasa Obama juga memprioritaskan kaum muda. Dia membuat pinjaman kuliah lebih terjangkau. Dia memperluas dana pinjaman studi yang disebut Pell Grant. Dan orangtua dapat menanggung asuransi kesehatan anaknya sampai umur 26 tahun selama dia masih kuliah.”
Schwab dan pendukung Partai Demokrat muda lainnya mengatakan mereka gembira karena akan memilih dalam pemilihan presiden untuk pertama kalinya.
"Ini akan menjadi pertama kalinya kami memilih dalam pemilihan presiden, sehingga ini akan menjadi pengalaman baru bagi kami semua. Acara-acara kami selalu ramai, dan kami telah melakukan banyak kampanye untuk presiden," kata Schwab.
Kampanye Obama unggul sedikit di Virginia, kata Kyle Kondik dari Departemen Ilmu Politik di Universitas Virginia.
"Hasil di Virginia mungkin akan menentukan hasil persaingan nasional, dan itulah sebabnya Virginia sangat penting. Juga, sebagai salah satu dari sedikit negara yang kompetitif, itu adalah salah satu negara bagian yang hasilnya masih bisa berubah-ubah dalam pemilu presiden," ujar Kondik.
Empat tahun lalu, Barack Obama mengukir sejarah di Virginia ketika menjadi kandidat presiden Partai Demokrat pertama yang memenangkan negara bagian itu sejak Presiden Lyndon Johnson tahun 1964.