Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menelpon kedua calon dalam pemilihan presiden babak kedua Afghanistan yang disengketakan, untuk meminta mereka agar membiarkan proses penyelidikan klaim kecurangan dilanjutkan.
Dalam pembicaraan telepon itu, Obama memperingatkan Abdullah Abdullah dan Ashraf Ghani bahwa kekerasan atau pengambilan langkah yang di luar undang-undang dasar akan mengakibatkan berakhirnya bantuan Amerika untuk negara yang dikoyak perang itu.
Menteri Luar Negeri Amerika akan berkunjung ke Kabul Jumat dalam usaha untuk menyelesaikan tuduhan kecurangan dalam pemilihan babak kedua 14 Juni. Hasil awal menunjukkan Abdullah kalah pada Ghani dengan selisih satu juta suara.
Tetapi, Abdullah mengatakan Selasa dialah pemenang “tanpa meragukan sama sekali” dan bertekad untuk tidak akan pernah menerima apa yang disebutnya “pemerintah hasil kecurangan.” Ia mengatakan ia akan menunggu bertemu dengan Kerry sebelum mengambil tindakan.
Sebagian pendukung Abdullah, termasuk salah seorang calon wakilnya, telah mengancam akan membentuk “pemerintah tandingan,” yang mendatangkan kecaman tajam dari para pejabat Amerika dan kekhawatiran akan ketidak-stabilan lebih jauh.