Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Yousef al-Othaimeen mengucapkan selamat kepada pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia atas keberhasilan melaksanakan pemilihan umum serentak pertama di dunia tersebut. OKI yakin keberhasilan ini akan makin memperkuat praktik demokrasi dan institusi-institusi negara untuk membangun dan menyejahterakan seluruh warga negara Indonesia.
Pelaksanaan pemilihan umum serentak, yang mencakup pemilihan presiden dan legislatif, dalam waktu bersamaan di Indonesia dipuji dunia internasional, termasuk Organisasi Konferensi Islam (OKI).
OKI menerjunkan sebuah tim pemantau yang melihat langsung pelaksanaan pemungutan suara pada 17 April lalu di Jakarta dan sekitarnya. Dalam siaran persnya, OKI mencatat pesta demokrasi itu berlangsung secara terbuka, damai, dan tertib sesuai dengan undang-undang pemilihan berlaku di Indonesia dan hukum internasional.
Karena itulah, Sekretaris Jenderal OKI Yousef al-Othaimeen mengucapkan selamat kepada pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia atas keberhasilan melaksanakan pemilihan umum serentak pertama di dunia tersebut. OKI yakin keberhasilan ini akan makin memperkuat praktik demokrasi dan institusi-institusi negara untuk membangun dan menyejahterakan seluruh warga negara Indonesia.
Ketua KPU : Pelibatan Pemantau Asing Informasikan Hasil Pemilu kepada Masyarakat Internasional
Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman menjelaskan pelibatan pemantau asing ini untuk memberitahu kepada masyarakat internasional bahwa pencoblosan di Indonesia berlangsung transparan dan bisa diakses oleh siapa saja.
"Kami ingin memperkenalkan kepada banyak pihak tentang demokrasi dan pemilu di Indonesia. Mudah-mudahan contoh yang baik dari pemilu di Indonesia bisa jadi contoh baik dan praktek baik untuk para penyelenggara pemilu di banyak negara," kata Arief.
Arief menekankan kehadiran banyak perwakilan dari negara sahabat dan tim pemantau asing, lembaga nirlaba, dan KPU dari negara lain menjadi peluang besar bagi pihaknya untuk mempromosikan sistem pemilihan umum yang dilaksanakan secara serentak, mencakup pemilihan presiden dan legislatif.
Arief menegaskan sangat penting bagi KPU untuk menjaga transparansi, independensi dan tidak memihak kepada salah satu peserta pemilihan umum, dan bekerja secara profesional.
Wakil Kedutaan Inggris Kagum dengan Pemilu Serentak yang Diikuti 193 Juta Pemilih
Kepala Bidang Media dan Komunikasi Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia John Nickell mengakui betapa pelaksanaan pemilihan serentak di Indonesia ini sangat mengagumkan karena hanya berlangsung enam jam saja, sejak pukul tujuh pagi hingga jam satu siang. Padahal, lanjutnya, terdapat 193 juta pemilih yang tersebar di seantero Indonesia.
Menurut John, Indonesia masih tergolong negara baru telah berhasil melaksanakan pemilihan presiden dan legislatif secara langsung sebanyak lima kali sejak 1999.
"Ini merupakan momen yang sangat fantastis bagi Indonesia. Ini merupakan momen yang amat membanggakan karena sekali lagi pesta demokrasi berlangsung damai, sukses. Kami senang sekali dapat menyaksikan langsung proses ini," ujar John.
Kedutaan Rusia Kirim 2 Wakil Pantau Pemilu di Indonesia
Perwakilan Kedutaan Rusia untuk Indonesia Veronica mengungkapkan pihak Kedutaan Besar Rusia berterima kasih kepada KPU karena telah mengundang pihaknya ikut memantau secara langsung pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia. Dia menambahkan delegasi pemantau dari Rusia terdiri dari dua orang dari KPU Rusia, dua orang dari Kedutaan Rusia, dan satu wartawan.
"Kami sangat senang dan menilai sangat positif atas apa yang sudah kami lihat. Kita sempat menyaksikan pemungutan suara di lapas narkoba. Kami lihat bahwa (pemilu ini) memang dilakukan sangat teratur dan sangat terbuka," tutur Veronica.
Veronica menambahkan pihaknya juga menyaksikan masyarakat Indonesia sangat berminat untuk berpartisipasi. Dia menilai penghitungan suara di TPS-TPS berlangsung sangat terbuka dan terdapat masyarakat memantau pelaksanaan penghitungan suara tersebut.
Veronica sangat mengagumi keberhasilan KPU yang berhasil melaksanakan pemilihan umum secara transparan, adil, dan KPU bersikap netral. [fw/em]