Amerika Serikat (AS) mendulang emas dari cabor bola basket putra dan sepak bola putri serta memperoleh tiga medali emas lagi dalam malam besar di lintasan atletik lari di Olimpiade Paris, Sabtu (10/8).
Stephen Curry mencetak 24 poin yang membawa Tim AS memimpin atas Prancis dengan skor 98-87 di Bercy Arena untuk memenangkan medali emas kelima berturut-turut dan ke-17 secara keseluruhan. Prancis mendapat 26 poin dari bintang Victor Wembanyama, tetapi itu tidak cukup untuk membuat negara tuan rumah mendapatkan medali emas pertamanya dalam cabor tersebut.
AS membutuhkan reli untuk mengalahkan Serbia 95-91 di semifinal yang menegangkan. Di final, Curry memasukkan empat lemparan tiga angka dalam tiga menit terakhir. Ketika dia melakukan lemparan terakhir, yang mengerek skor menjadi unggul 96-87 dengan sisa waktu 35 detik, dia meletakkan tangannya ke samping wajahnya dengan isyarat "tidur".
“Saya pikir kami mungkin satu-satunya tim di dunia yang fansnya akan malu jika mereka mendapat medali perak,” kata pelatih Steve Kerr. "Itulah tekanan yang kami hadapi. Namun para pemain kami, dan Anda lihat Steph, mereka menyukai tekanan tersebut. Mereka menghargai atmosfer ini, dan mereka luar biasa."
Ini adalah medali perak Olimpiade keempat bagi Prancis, yang menjadi runner-up setelah Amerika pada 1948, 2000, dan 2020. Wembanyama, Rookie of the Year NBA tahun ini, menangis saat tim AS merayakan kemenangan. Belakangan, Durant memeluk Wembeyama dan keduanya mengobrol selama beberapa menit.
Sebelumnya pada Sabtu (10/8), tim sepak bola putri AS mengalahkan Brazil dengan skor 1-0 melalui gol Mallory Swanson di babak kedua untuk memenangi medali emas Olimpiade kelima dan yang pertama sejak 2012 di London.
“Kami telah berkembang pesat,” kata Swanson, yang tampil untuk ke-100 kali untuk tim nasional. "Dan itu sangat keren bagi saya melihatnya. Kami telah berkembang di dalam dan di luar lapangan. Dan Anda mungkin terus mendengarnya — kami bermain dengan gembira. Kami bersenang-senang dan saya sangat bahagia," imbuhnya.
Pada malam terakhir acara di Stade de France, AS. memenangi dua nomor lari estafet 4x400, dan Masai Russell meraih emas untuk nomor lari gawang 100 meter.
AS memenangkan 34 medali atletik lari di Olimpiade Paris untuk negara tersebut, yang merupakan medali terbanyak di Olimpiade yang tidak diboikot sejak awal abad ke-20, ketika terdapat lebih banyak pertandingan dan lebih sedikit negara. Ke-14 medali emas tersebut adalah yang terbanyak dalam Olimpiade yang tidak diboikot sejak Bob Beamon, Tommie Smith, dan John Carlos memimpin AS. hingga 15 kemenangan pada 1968.
Tim putra AS memenangkan emas dalam perlombaan yang sama dengan jarak yang lebih dekat sekitar 15 menit sebelumnya.
Kuartet estafet AS, Christopher Bailey, Vernon Norwood, Bryce Deadmon dan Benjamin menyelesaikan empat lap dalam 2 menit, 54,43 detik, hampir satu detik lebih cepat dari yang dilakukan tim 4x400 Amerika di Olimpiade Beijing 2008. Dan waktu yang dicetak pada Sabtu hanya terpaut 0,14 detik dari rekor dunia yang dibuat Amerika Serikat pada 1993.
"Tim AS selalu mendominasi 4x4," kata Bailey, "dan kami hanya ingin mempertahankannya."
Di nomor lari gawang, Masia Russell mengalahkan Cyrena Samba-Mayela, yang medali peraknya menandai medali perak pertama bagi Prancis di perlombaan lari Olimpiade.
Namun, sorakan paling membahana ditujukan untuk Samba-Mayela, yang mengakhiri pertandingan untuk tuan rumah.
“Saya ingin merayakannya bersama masyarakat Prancis karena mereka mendukung dan mendorong saya sepanjang Olimpiade ini,” kata Samba-Mayela.
Petinju Lin Yu-ting dari Taiwan memenangkan medali emas di divisi kelas bulu putri pada Sabtu (10/8) malam, mengikuti kemenangan Imane Khelif sehari sebelumnya. Kedua petinju itu menang di tengah hujan kritikan dan kesalahpahaman global tentang gender mereka.
Lin mengalahkan Julia Szeremeta dari Polandia 5:0 di final di Roland Garros, mengakhiri empat pertarungannya yang tak terkalahkan di Paris dengan memastikan bahwa medali tinju Olimpiade pertama Taiwan adalah emas.
Pada Jumat (9/8), Khelif memenangkan medali tinju putri pertama Aljazair dengan kemenangan menentukan di final, mengalahkan Yang Liu dari China.
Kedua petinju tersebut berhasil bertahan dan melalui banyak kritik dan spekulasi yang diakibatkan kurangnya informasi tentang gender mereka selama turnamen Paris untuk memberikan penampilan terbaik dalam karier tinju mereka. Lin memenangkan keempat pertarungannya dengan skor 5:0, meskipun ia tidak memenangkan setiap ronde di setiap kartu juri seperti yang dilakukan Khelif.
Di cabor loncat indah, Cao Yuan dari China mempertahankan gelarnya di nomor 10 meter putra. Dengan kemenangan Cao Yuan, tim China mencetak prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu menyapu bersih medali emas untuk cabor loncat indah di Olimpiade Paris.
Mesin Merah Besar memenangkan kedelapan medali emas di Olympic Aquatics Center, sebagian besar dengan kemenangan yang mendominasi. [ft]